SIBERTA (Konsultasi Gizi Online Berbasis Whatsapp)

Berjalan dengan pengembangan
kesehatan,stunting, sistem informasi
Erna Mey Liswati
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik - Penyelesaian Kemiskinan Digitalisasi
Penghargaan - INNOVATIVE GOVERNMENT AWARD 2022
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      Upaya perbaikan gizi masyarakat berdasarkan Peraturan perudang-undangan nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat. Berdasarkan peraturan daerah kabupaten sragen no 7 tahun 2021 pasal 52 bagian ke 20 nomor 1 bahwa pemerintah daerah bertugas dan bertanggung jawab dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan pengaruhnya terhadap peningkatan status gizi. Upaya perbaikan gizi ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat dilakukan melalui: a. perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang; b. perbaikan perilaku sadar gizi; c. peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi; dan d. peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi.
Kesehatan merupakan salah satu bagian yang sangat penting bagi setiap orang. Menurut WHO (Organisasi PBB yang membidangi kesehatan) ada 3 aspek yang menjadi tolak ukur sehat yaitu jasmani, mental dan sosial. Serta sehat mempunyai karakteristik yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif antara lain (1) memperhatikan individu sebagai sistem yang menyeluruh, (2) memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal, (3) penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Untuk mendapatkan tubuh yang sehat salah satu nya adalah dengan cara memperhatikan dan memantau kesehatan gizi tubuh kita di mulai dari berat badan ideal, status gizi dan jumlah kebutuhan kalori. Seperti halnya keadaan status gizi pada orang dewasa, apakah gizi pada tubuh kurang, lebih atau normal. Gizi memiliki manfaat yang sangat penting bagi tubuh kita yaitu, sebagai penghasil energi tubuh, sebagai pembentuk sel jaringan, dan juga sebagai pengetur fungsi dari reaksi biokimia dalam tubuh. Dan juga gizi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan kesehatan seseorang.
Konsultasi gizi merupakan salah satu jenis intervensi gizi yang dilakukan selain suplementasi gizi dan fortifikasi gizi yang menekankan pada pemberian informasi dan pendidikan gizi terkait dengan masalah gizi yang dialami oleh individu. Dibandingkan dengan kedua jenis intervensi tersebut, konsultasi gizi dianggap cukup efektif dalam menuntaskan permasalahan gizi karena diimbangi dengan perubahan pola perilaku masyarakat, khususnya dalam hal asupan makanan dan gizi yang tepat (Mahmudiono, dkk., 2017).
Konsultasi gizi dibutuhkan karena beberapa alasan yaitu adanya permasalahan kesehatan yang disebebkan oleh asupan zat gizi (kekurangan dan kelebihan zat gizi tertentu), pemilihan makanan yang kurang tepat, informasi yang didapatkan kurang tepat, dan ketidakpedulian (lackofawareness) dan kebingungan masyarakat yang tinggi terkait gizi dan makanan. Sebagai contoh, hasil Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa penyakit degeneratif dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang berisiko, yaitu kebiasaan mengonsumsi makanan/minuman manis, asin, berlemak, dibakar/panggang, diawetkan, berkafein, dan berpenyedap (Riskesdas, 2013). Konsultasi gizi dapat berperan dalam mengubah perilaku terkait konsumsi makanan berisiko tersebut dan menurunkan angka prevalensi penyakit degeneratif.Pengetahuan tersebut dapat dipengaruhi oleh pendidikan gizi yang diberikan. Hal itu sesuai dengan penelitian penelitian yang dilakukan oleh Zulaekah (2012) dan Hartono, etal.(2015), yang menyatakan bahwa pendidikan gizi dapat mempengaruhi pengetahuan gizi yang baik.
Keberhasilan dalam pendidikan gizi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya yaitu penyampaian informasi, memfasilitasi perilaku yang kondusif, dan perubahan lingkungan (Contento, 2011).Oleh karena itu, kesulitan dalam konsultasi dapat dianalisis melalui faktor-faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan gizi secara menyeluruh.Dalam hal penyampaian informasi, edukator/konselor harus memiliki latar belakang pendidikan gizi dan mampu menganalisis kebutuhan klien sehingga mampu mengetahui sejauh mana informasi yang perlu disampaikan. Kesulitan dalam menyampaikan informasi yang sesuai dengan porsi dan kebutuhan klien dapat menjadi restriksi dalam konsultasi gizi.Selanjutnya, kesulitan dalam memfasilitasi perilaku kondusif terutama dalam memunculkan motivasi klien untuk mengubah perilaku ke arah yang lebih baik.Menciptakan interaksi interpersonal yang baik antara konselor dengan klien juga menjadi kesulitan tersendiri, terutama jika konselor kurang memiliki kompetensi dan klien tidak memiliki intensi untuk mengubah perilaku
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi ini turut mempengaruhi kesehatan tubuh mereka. Banyak masyarakat yang sering kali tidak ingin memeriksa kesehatan status gizi mereka dengan alasan jarak ataupun sulit bertemu dengan ahlinya. Berdasarkan masalah di atas maka, di butuhkan aplikasi yang memudahkan masyarakat di dalam mengetahui informasi gizi mereka di mulai dari status gizi, berat badan ideal serta jumlah kebuthan kalori. Oleh karena itu Puskesmas Plupuh I membuat inovasi SIBERTA untuk kegiatan penunjang pelayanan konsultasi gizi pada masyarakat/pasien dengan cara yang efektif dan efisien menggunakan media WhatsApp.
Selain kegiatan konseling secara online di puskesmas plupuh I juga sudah menyediakan layanan konsultasi gizi secara langsung yang dilakukan di pojok gizi pelayanan rawat jalan, akan tetapi karena belum maksimalnya jumlah cakupan pasien yang mendapatkan konseling gizi, maka kegiatan konseling ditunjang dengan adanya program SIBERTA, supaya masyarakat lebih mengetahui pentingnya edukasi konseling gizi. Setelah dihidupkan kembali kegiatan konseling gizi di pojok gizi serta didukung adanya SIBERTA menunjukkan jumlah peningkatan pasien dan masyarakat yang melakukan konsultasi gizi.
Adapun keunggulan dari SIBERTA ini adalah dapat menjangkau secara luas, bisa dilakukan konsultasi tanpa tatap muka, lebih terbuka, efektif dan efisien, bisa memonitoring secara berkelanjutan, dan dapat menapis berbagai kasus permasalah gizi secara spesifik , Jenis- jenis konsultasi yang dapat dilakukan antara lain; Tumbuh kembang bayi dan balita, Gizi ibu hamil, MPASI, diet pengaturan BB ideal, Diet DM, asam urat, kolesterol, Hipertensi dll.
Setelah diciptakan adanya inovasi SIBERTA masyarakat lebih mengenal adanya pelayanan konseling gizi untuk menunjang kualitas kesehatan masyarakat, masyarakat lebih mengatahui pola konsumsi yang tepat.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 09 Sep 2024
  • JAWA TENGAH
  • Kehidupan Sehat dan Sejahtera

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 211
  • 0
  • 0
  • 2

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten Sragen

JAWA TENGAH

Dinas Kesehatan

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy