Bantul Seroja (Sehat Ekonomi Karo Jamu)

Berjalan dengan pengembangan
Ketahanan Institusi Publik di Masa Pandemi dan Antisipasi di Masa Pasca Pandemi Covid-19
Agus Budiraharja, SKM.MM, Cs
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik - Penyelesaian Kemiskinan , Peningkatan Investasi
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - Top 45/2022
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengembangkan Puskesmas dengan layanan kesehatan tradisional dan dusun dengan asuhan mandiri secara progresif sejak tahun 2020 melalui pembiayaan dana keistimewaan. Sampai tahun 2021 terdapat 9 Puskesmas yang telah memberikan pelayanan kesehatan tradisional dengan layanan meliputi ketrampilan dan ramuan, serta ada 18 dusun dengan asuhan mandiri kesehatan tradisional dengan kegiatan pemanfaatan tanaman obat keluarga (Toga), produksi jamu, dan pengembangan pijat tumbuh kembang balita. Pengembangan pelayanan kesehatan tradisional dengan memanfaatkan ramuan jamu di Kabupaten Bantul mengilhami munculnya BANTUL SEROJA (Sehat Ekonomi Karo Jamu) atau Bantul Sehat dengan Jamu. Pemanfaatan Seroja diawali masa Pandemi Covid 19, yang diberikan pada pasien di shelter dan RSL KC (Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19) Kabupaten Bantul. Produksi ramuan jamu Seroja ini meski masih dalam skala kecil, mampu membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di padukuhan, baik Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai produsen jamu, dan petani penghasil empon-empon untuk bahan utama pembuatan jamu. 


Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 13 Dec 2024
  • DI Yogyakarta
  • Kehidupan Sehat dan Sejahtera

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 159
  • 0
  • 0
  • 12

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten Bantul

DI Yogyakarta

Dinas Kesehatan - RSUD Blambangan

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy