Kurasi Ringkasan
A. Dasar Hukum
1. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No. 4 Tahun 2019 tentang RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023.
2. Peraturan Bupati Bogor Tentang Road Map Sistem Inovasi Daerah (SIDA).
3. Surat Edara n upati Bogor Tentang Inovasi Daerah No. 002.6/133-Bappedalitbang tanggal 8 Juli 2020.
4. Keputusan Bupati Bogor Tentang Dewan Riset Daerah No. 050.3/325/Kpts/Per-UU/2019 dan Tim Koordinasi SIDa No 050.3/324/Kpts/Per-UU/2019.
B. Permasalahan
OSIN TI BOGOR dikembangkan karena situasi pandemi yang menyebabkan timbulnya permasalahan ekonomi dan permasalahan sosial. Program ini memanfaatkan media radio sebagai media promosi dan motivasi bagi pelaku inovasi, bekerjasama dengan Radio Tegar Beriman. Melalui program ini kebutuhan informasi yang cepat dan terbuka dimasa pandemic dapat teratasi.
Sebelum adanya program ini, penyebarluasan informasi inovasi masih bersifat terbatas. Ditambah dengan situasi pandemi covid-19 yang membuat ruang gerak semua sektor menjadi sangat terbatas. Komunikasi efektif dan efisien menjadi kebutuhan lebih mendesak, manakala situasi masyarakat ditengah pendemi ini terjadi pembatasan sosial untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit menular. Dengan kebijakan tersebut, komunikasi massa menjadi pilihan yang tepat dalam rangka menyampaikan berbagai informasi dan proses komunikasi.
Setelah hadirnya OSIN TI BOGOR, informasi inovasi dapat tersebar dengan cepat dan luas. Selanjutnya, meningkatkan eksposur publik yang aktif mencari produk berupa barang atau jasa layanan, mendorong peningkatan penjualan produk inovatif dari pelaku usaha, memperoleh dukungan pengembangan bisnis hingga terciptanya budaya inovasi dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui Program OSIN TI BOGOR, masalah geografis Kabupaten Bogor yang luas dapat diatasi, biaya promosi dapat dikurangi sekaligus ekosistem digital dapat dibangun. Dengan demikian motivasi masyarakat dalam mewujudkan budaya inovasi dapat tercapai dan pengembangan usaha terkait inovasi yang ditampilkan semakin luas.
C. Isu Strategis
Kabupaten Bogor terdiri dari 40 kecamatan, 435 desa/kelurahan, 101 puskesmas dengan luas wilayah 298.838 Ha dan jumlah penduduk sebanyak 5.489.536 jiwa (BPS, 2021). Dengan luasnya wilayah Kabupaten Bogor, tentu memiliki permasalahan yang kompleks, seperti kemiskinan yang mencapai angka 8,13 persen (BPS,2021) dan pengangguran di angka 12,22 persen (BPS,2021). Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bogor masih tergolong cukup, yaitu 70,60 (BPS,2021). Angka IPM berkontribusi pada rendahnya aspek daya saing Kabupaten Bogor. Berbicara mengenai daya saing, Indonesia menempati peringkat 50 pada Global Competitiveness Index tahun 2019, sedangkan pada Global Innovation Index 2020 Indonesia menempati peringkat ke 85 dan pada Indeks Pelayanan Publik tahun 2021, Indonesia menempati peringkat ke 97 dari 173 negara.
Pada bidang pendidikan, Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Bogor adalah 8,31 tahun (BPS,2021) atau setara kelas 9 SMP. Sementara, wajib belajar saat ini adalah 12 tahun atau kelas 12 SMA/sederajat. Pada bidang Kesehatan, Angka Harapan Hidup di Kabupaten Bogor berada di angka 71,32 tahun (BPS,2021). Pada bidang ekonomi juga laju pertumbuhan ekonomi masih - 1,77 persen (BPS,2021) karena terdampak covid dan hal ini ditambah dengan luasnya wilayah, tentu akan berdampak pada ketidakmerataan dan lambatnya pembangunan.
Visi Kabupaten Bogor yaitu menjadi Kabupaten Termaju, Nyaman dan Berkeadaban menunjang Visi Jabar Juara Lahir dan Bathin. Kabupaten Bogor juga memiliki Program Panca Karsa yaitu Bogor Sehat, Bogor Cerdas, Bogor Maju, Bogor Membangun dan Bogor Berkeadaban. Visi, Misi dan Program Pancakarsa yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bogor akan mewarnai Road Map Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Bogor.
Kendala yang dihadapi saat ini untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah adanya keterbatasan SDM/ASN yang dimiliki oleh Kabupaten Bogor, yang tidak dapat menjangkau seluruh wilayah secara maksimal. Oleh karena itu dibutuhkan lahirnya inovasi yang melibatkan kolaborasi pentahelix untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang begitu kompleks, dari pemerintah, swasta, media, akademisi dan masyarakat.
Prediksi perkembangan kedepan, dengan melakukan inovasi OSIN TI BOGOR ini dalam kurun waktu 2-5 tahun adalah dapat menekan indikator yang rendah seperti pengangguran, kemiskinan dan kesenjangan sosial. Selain itu, juga dapat meningkatkan IPM, PDRB, RLS dan AHH. Hal ini dimungkinkan karena lokasi Kabupaten Bogor yang strategis sebagai penyangga ibukota negara, dengan potensi yang dimiliki baik SDA, kolaborasi SDM, sarana prasarana, sehingga dengan berinovasi dapat mendatangkan investasi dan wisatawan sesuai dengan tagline sport and tourism. Melalui inovasi dibidang perizinan juga dapat meningkatkan investasi di Kabupaten Bogor dan tentu hasil akhirnya adalah mendorong kemandirian masyarakat yang dapat menigkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
D. Metode Pembaharuan (Novelty)
Inovasi yang merupakan ide pengembangan dari wilayah lain yang direplikasi dan disesuaikan dengan kondisi wilayah Kabupaten Bogor Osin TI Bogor. Adapun novelty yang dimiliki pada Inovasi Osin Ti Bogor adalah adanya tanya jawab secara atraktif melalui siaran radio yang membahas berbagai macam mengenai inovasi dan dilaksanakan secara rutin.
E. Tahapan Proses Inovasi Osin Ti Bogor
1. Deskripsi Implementasi Inovasi
OSIN TI BOGOR (Obrolan Santai dengan Inovator Ti Bogor) merupakan siaran radio yang memuat informasi komprehensif terkait inovasi, koordinasi serta kolaborasi dengan berbagai komponen pentahelix yang dapat diakses masyarakat secara cepat dan luas, dan mengembangkan inkubasi bisnis untuk mempercepat keberhasilan pengembangan bisnis inovator.
Dalam pelaksanaannya Bappedalitbang berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi Dan Informasi untuk melakukan siaran radio. Hal tersebut dilakukan Ini bukan hanya berhasil menumbuh kembangkan budaya inovasi dan ekosistem digital, tetapi juga menjadi sarana bagi inovator untuk komersialisasi produksi inovasi dan memperoleh dukungan kemitraan bisnis.
2. Menu yang ditampilkan dalam OSIN TI BOGOR disusun dengan konsep yang simple dan friendly yang terdiri dari:
a. Listing Inovasi dari inovator
Memuat inovasi yang diklasifikasikan menjadi 9 kategori (perangkat daerah, kecamatan, kelurahan/desa, puskesmas, perguruan tinggi/pusat penelitian, mahasiswa, SMA/SMK, SMP, UMKM/Masyarakat) sehingga dapat diadopsi oleh publik sesuai kebutuhannya.
b. Listing produk, harga, jenis, bagi pelaku UMKM
Ini memudahkan informasi pencarian produk yang dijual dan dipromosikan.
c. Integrasi Jejaring Sosial
Konsep jejaring sosial sangat ampuh untuk menarik publik. Oleh karenanya, tersedia fitur berupa link yang terhubung langsung dengan innovator ataupun pelaku UMKM bagi publik yang ingin memperoleh informasi lengkap ataupun bertransaksi terkait produk inovasi yang ditampilkan. Dengan link media sosial yang dimiliki para pelaku UMKM, akan lebih mudah mempromosikan dan mencari pembeli lebih banyak lagi hingga manca negara dengan pemesanan melalui telepon dan bertransaksi melalui Whattshapp
d. Peta Inovasi Kabupaten Bogor
Dengan penyajian peta inovasi dengan titik koordinat, akan memudahkan untuk menentukan lokasi inovator ataupun pelaku usaha UMKM di seluruh wilayah Kabupaten Bogor, selain itu akan memudahkan pemantauan apabila terjadi transaksi antara penjual dan pembeli.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya