Kurasi Ringkasan
A. Dasar Hukum
1. Perda Kabupaten Bogor No. 4 Tahun 2019 tentang RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023.
2. Perbup Bogor Tentang Road Map Sistem Inovasi Daerah (SIDA).
3. Surat Edaran Bupati Bogor Tentang Inovasi Daerah No. 002.6/133-Bappedalitbang tanggal 8 Juli 2020.
4. Keputusan Bupati Bogor Tentang Dewan Riset Daerah No. 050.3/325/Kpts/Per-UU/2019 dan Tim Koordinasi SIDa No 050.3/324/Kpts/Per-UU/2019.
B. Permasalahan
Inovasi KINCLONG adalah sebuah singkatan dari Klinik Inovasi Cerdas Mobil Keliling yang dimana inovasi ini akan bergerak secara Mobile, inovasi ini di ciptakan karena kurangnya minat berinovasi dari masyarakat yang ada di lingkungan pemerintah, dan kurangnya wadah atau tempat untuk berkonsultasi tentang inovasi sehingga masyarakat yang ada diluar lingkunngan pemerinntah itu ragu untuk menyalurkan inovasinya, karena kurangnya informasi, dan panduan dari pemerintah atau tokoh yang paham menangani inovasi, sehingga dengan begitu bappedalitbang membuat sebuah inovasi yang disebut Klinik Inovasi Cerdas Mobil Keliling atau yang bisa disingkat sebagai KINCLONG.
Inovasi ini sama dengan memberikan penyuluhan serta pembinaan kepada kepada seluruh kalangan termasuk pihak UMKM. Ide utama dari inovasi ini adalah untuk memberikan kemudahan akses informasi terkait inovasi masyarakat yang berkualitas, cepat (real time), efektif dan efisien.
Tugas pokok dan fungsi dari inovasi KINCLONG adalah mengawal, membantu dan memberikan pembinaan kepada yang membutuhkan mentor atau bimbingan untuk menghasilkan sebuah inovasi. KINCLONG memberikan kemudahan akses informasi terkait inovasi secara (real time), efektif dan efisien. Selain itu, cara Penyampaiannya yang simple dan friendly sehingga memudahkan Inovator dalam Bimbingan dan mendukung terwujudnya efektivitas institusi dalam mencapai tujuan.
C. Isu Strategis
Kabupaten Bogor terdiri dari 40 kecamatan, 435 desa/kelurahan, 101 puskesmas dengan luas wilayah 298.838 Ha dan jumlah penduduk sebanyak 5.489.536 jiwa (BPS, 2021). Dengan luasnya wilayah Kabupaten Bogor, tentu memiliki permasalahan yang kompleks, seperti kemiskinan yang mencapai angka 8,13 persen (BPS,2021) dan pengangguran di angka 12,22 persen (BPS,2021). Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bogor masih tergolong cukup, yaitu 70,60 (BPS,2021). Angka IPM berkontribusi pada rendahnya aspek daya saing Kabupaten Bogor. Berbicara mengenai daya saing, Indonesia menempati peringkat 50 pada Global Competitiveness Index tahun 2019, sedangkan pada Global Innovation Index 2020 Indonesia menempati peringkat ke 85 dan pada Indeks Pelayanan Publik tahun 2021, Indonesia menempati peringkat ke 97 dari 173 negara.
Pada bidang pendidikan, Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Bogor adalah 8,31 tahun (BPS,2021) atau setara kelas 9 SMP. Sementara, wajib belajar saat ini adalah 12 tahun atau kelas 12 SMA/sederajat. Pada bidang Kesehatan, Angka Harapan Hidup di Kabupaten Bogor berada di angka 71,32 tahun (BPS,2021). Pada bidang ekonomi juga laju pertumbuhan ekonomi masih - 1,77 persen (BPS,2021) karena terdampak covid dan hal ini ditambah dengan luasnya wilayah, tentu akan berdampak pada ketidakmerataan dan lambatnya pembangunan.
Visi Kabupaten Bogor yaitu menjadi Kabupaten Termaju, Nyaman dan Berkeadaban menunjang Visi Jabar Juara Lahir dan Bathin. Kabupaten Bogor juga memiliki Program Panca Karsa yaitu Bogor Sehat, Bogor Cerdas, Bogor Maju, Bogor Membangun dan Bogor Berkeadaban. Visi, Misi dan Program Pancakarsa yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bogor akan mewarnai Road Map Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Bogor.
Kendala yang dihadapi saat ini untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah adanya keterbatasan SDM/ASN yang dimiliki oleh Kabupaten Bogor, yang tidak dapat menjangkau seluruh wilayah secara maksimal. Oleh karena itu dibutuhkan lahirnya inovasi yang melibatkan kolaborasi pentahelix untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang begitu kompleks, dari pemerintah, swasta, media, akademisi dan masyarakat.
Prediksi perkembangan kedepan, dengan melakukan inovasi OSIN TI BOGOR ini dalam kurun waktu 2-5 tahun adalah dapat menekan indikator yang rendah seperti pengangguran, kemiskinan dan kesenjangan sosial. Selain itu, juga dapat meningkatkan IPM, PDRB, RLS dan AHH. Hal ini dimungkinkan karena lokasi Kabupaten Bogor yang strategis sebagai penyangga ibukota negara, dengan potensi yang dimiliki baik SDA, kolaborasi SDM, sarana prasarana, sehingga dengan berinovasi dapat mendatangkan investasi dan wisatawan sesuai dengan tagline sport and tourism. Melalui inovasi dibidang perizinan juga dapat meningkatkan investasi di Kabupaten Bogor dan tentu hasil akhirnya adalah mendorong kemandirian masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
D. Metode Pembaharuan (Novelty)
Inovasi yang merupakan ide pengembangan dari wilayah lain yang direplikasi dan disesuaikan dengan kondisi wilayah Kabupaten Bogor KINCLONG. Adapun novelty yang dimiliki inovasi Kinclong adalah dapat meningkatkan kapasitas satuan kerja perangkat daerah lebih profesional dalam membuat inovasi yang kreatif dan inovatif.
E. Tahapan Proses Inovasi Kinclong
1. Deskripsi Implementasi Inovasi
Inovasi KINCLONG singkatan dari Klinik Inovasi Cerdas Mobil Keliling merupakan inovasi yang berbentuk mobile (bergerak), dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan BOLING (Rabu Keliling). KINCLONG bekerja dengan cara menjemput bola terjun ke masyarakat dimanapun berada, sheingga masyarakat dapat dengan mudah berkonsultasi mengenai inovasi.
Ide Kinclong (Klinik Inovasi Cerdas Mobil Keliling) muncul saat masih jarangnya inovasi di lingkungan pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan ketika peserta lomba inovasi Daerah tergolong sedikit . Terbentuknya ide dengan maksud untuk meningkatkan inovasi di lingkungan pemerintahan dan masyarakat.. Pada sisi lain Kinclong diharapkan mampu menumbuhembangkan budaya inovasi dan membangun ekosistem digital, menjadi sarana bagi inovator untuk komersialisasi produk inovasi yang dihasilkannya setya memperoleh dukungan kemitraan bisnis.
2. Menu yang ditampilkan dalam PRINCESS disusun dengan konsep yang simple dan friendly yang terdiri dari:
a. Listing Inovasi dari inovator
Memuat inovasi yang diklasifikasikan menjadi 9 kategori (perangkat daerah, kecamatan, kelurahan/desa, puskesmas, perguruan tinggi/pusat penelitian, mahasiswa, SMA/SMK, SMP, UMKM/Masyarakat) sehingga dapat diadopsi oleh publik sesuai kebutuhannya.
b. Listing produk, harga, jenis, bagi pelaku UMKM
Ini memudahkan informasi pencarian produk yang dijual dan dipromosikan.
c. Integrasi Jejaring Sosial
Konsep jejaring sosial sangat ampuh untuk menarik publik. Oleh karenanya, tersedia fitur berupa link yang terhubung langsung dengan inovator ataupun pelaku UMKM bagi publik yang ingin memperoleh informasi lengkap ataupun bertransaksi terkait produk inovasi yang ditampilkan. Dengan link media sosial yang dimiliki para pelaku UMKM, akan lebih mudah mempromosikan dan mencari pembeli lebih banyak lagi hingga manca negara dengan pemesanan melalui telepon dan bertransaksi melalui Whatsapp.
d. Peta Inovasi Kabupaten Bogor
Dengan penyajian peta inovasi dengan titik koordinat, akan memudahkan untuk menentukan lokasi inovator ataupun pelaku usaha UMKM di seluruh wilayah Kabupaten Bogor, selain itu akan memudahkan pemantauan apabila terjadi transaksi antara penjual dan pembeli.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya