Banyuwangi Festival
Berjalan
pariwisata, festival
M Yanuarto Bramuda S.Sos cs
SDG's - Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Oecd -
RB Tematik -
Penyelesaian Kemiskinan
,
Peningkatan Investasi
Penghargaan - Top 45/2019
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
"Munculnya Ide Inovasi Banyuwangi Festival merupakan jawaban atas isu-isu strategis pariwisata di Banyuwangi, yakni antara lain: 1). Minimnya kunjungan wisatawan karena banyuwangi hanya menjadi kota transit wisatawan sebelum ke Bali. 2) minimnya lama tinggal dan belanja wisatawan (length of stay & spending of money). 3) belum optimalnya pengelolaan kekayaan kebudayaan lokal menjadi atraksi wisata. 4) minimnya sinergi antar SKPD untuk menunjang pariwisata sebagai sektor unggulan. Untuk menemukan jawaban atas isu-isu strategis tersebut, digelarlah Banyuwangi Festival yang mempunyai multi purpose, mampu menggerakan partisipasi masyarakat, pelestarian seni budaya, promosi pariwisata untuk mendatangkan wisatawan sekaligus bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, sekaligus bisa menurunkan ego sectoral antar SKPD yang sebenarnya menjadi problem nasional karena hampir terjadi di seluruh wilayah maupun di tingkat kelembagaan di Indonesia.
Banyuwangi Festival memberikan Multiplier Effect di banyak sektor. Kunjungan wisatawan ke Banyuwangi meningkat pesat yang awalnya di tahun 2010 kunjungan wisatawan ke Banyuwangi hanya sebesar 671.579 orang, kini melonjak hingga 5.167.354 orang di tahun 2018. Angka kemiskinan turun dari 20,09% di tahun 2010 menjadi 7,80% di tahun 2018. PDRB Banyuwangi meningkat dari Rp. 32,64 trilyun di tahun 2010 menjadi Rp. 72,25 trilyun di Tahun 2018. Hasil survey dari lembaga survei independence (ALVARA) menunjukkan tingkat lama tinggal wisatawan (length of stay) hingga tahun 2018 untuk wisatawan domestik mencapai 2,6 hari dan wisatawan mancanegara mencapai 3,1 hari. Hasil survey juga menunjukkan peningkatan jumlah belanja wisatawan (spending of money) di Banyuwangi, yakni untuk wisatawan domestik mencapai Rp. 1,6 juta/ orang dan wisatawan mancanegara sebesar Rp. 3,7 juta/orang. Dari hasil survey tersebut menunjukkan kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan PDRB Kabupaten Banyuwangi sebesar 12,1% atau sebesar Rp. 8,77 trilyun (total belanja wisatawan) dari total keseluruhan PDRB Kabupaten Banyuwangi yakni Rp.72,25 trilyun.
Dalam gelaran Banyuwangi Festival yang digarap melalui EKOSISTEM SKPD, terdapat CROSS CUTTING anggaran antar SKPD yang kemudian mampu mengantarkan Banyuwangi meraih penghargaan SAKIP Terbaik dengan nilai “A” tahun 2016, 2017, 2018 (3 Tahun Berturut Turut). Perubahan mindset Reinventing Government melalui konsep EKOSISTEM SKPD juga kemudian dapat mengantarkan Banyuwangi mewakili Indonesia mendapatkan GELAR JUARA DUNIA mengalahkan Brazil, Puerto Rico, dan Kenya di ajang UNWTO Awards for Excellence and Innovation Tourism Kategori Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan di Bidang Pariwisata Terbaik Sedunia versi Badan Pariwisata PBB yang digelar di Kota Madrid, SPANYOL pada tahun 2016 lalu.
"
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 09 Oct 2024
- JAWA TIMUR
- Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kabupaten banyuwangi
JAWA TIMUR
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata