Kurasi Ringkasan

                      Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018, prevalensi stunting di Provinsi Jateng sebesar 31,21%, prevalensi di Kabupaten Tegal 30,6%, dan di Kecamatan Kedungbanteng 14,64%. Tahun 2019 prevalensi balita stunting di Jateng 27,68% dan di Kabupaten Tegal 24,2%, sedangkan di Kecamatan Kedungbanteng meningkat menjadi 15,34%. Angka stunting di Kecamatan Kedungbanteng yang tinggi, memerlukan penanganan cepat dan sinergitas berbagai pihak untuk menurunkan angka stunting di wilayah Kecamatan Kedungbanteng. Hal tersebut menjadi awal ide inovasi hingga pada 1 Oktober 2020 didirikan Rumah Pelita (Pemulihan Gizi Balita). Inovasi ini sebagai bentuk kolaborasi berbagai pihak dalam penanganan masalah gizi balita melalui:
Ikut berperan sertanya Pemerintah Desa melalui kader posyandu yang menerapkan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) lokal padat gizi dan tinggi protein hewani yang diberikan kepada balita selama 90 hari;  Ibu balita memperoleh edukasi tentang PMBA (Pemberian Makan pada Bayi dan Balita); Puskesmas Kedungbanteng memberikan pendampingan kader posyandu, pembelajaran bagi Ibu balita, dan pemantauan balita stunting.
Pemerintah Desa merealisasikan inovasi Rumah Pelita dengan menggunakan Anggaran Dana Desa sebagai upaya menurunkan angka stunting di wilayahnya. Hasil evaluasi Rumah Pelita pada Tahun 2020 menunjukkan balita stunting berkurang 49,2% dari 61 balita, tahun 2021 berkurang 39,42% dari 274 balita, dan tahun 2022 berkurang 47,4% dari 116 balita yang ditangani.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya