Kurasi Ringkasan

Data memiliki peran utama dalam perencanaan pembangunan. Dinamisnya perkembangan data menuntut adanya strategi agar pemenuhannya menjadi efektif dan efisien. Sebelum tahun 2015 publikasi resmi data di Kota Magelang hanya dapat dilakukan satu kali dalam satu tahun dan sangat bergantung pada Badan Pusat Statistik. Data sektoral masih berserakan tidak terhimpun dalam satu basis data, inkonsisten dan tidak valid. Hal tersebut menghambat ketepatan waktu perumusan dokumen perencanaan pembangunan dan evaluasi kinerja. 
Pemerintah Kota Magelang kemudian menginisiasi portal data terbuka terintegrasi melalui DataGO. DataGO mengelola data sektoral terpadu yang digerakkan secara online oleh produsen data. DataGO dibentuk dengan pendekatan baru. Di saat belum muncul kosep data terbuka Kota Magelang telah merintis one stop data service melalui kemitraan dengan lembaga swasta, instansi vertikal dan lembaga pendidikan yang terkoordinasi dalam suatu forum data. Quality assurance diterapkan melalui pelaksanaan verifikasi dan validasi dengan koordinasi Badan Pusat Statistik setempat. DataGO fleksibel dikembangkan secara mandiri tanpa harus mengeluarkan biaya jasa tenaga ahli sehingga efisiensi anggaran tercapai. DataGO merupakan komitmen Kota Magelang dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui penyajian data yang valid, mudah dan cepat. 
Pada tahun 2017 DataGO menjadi best practice data terbuka di Jawa Tengah, karena meski sederhana namun DataGO mampu mengakomodir kebutuhan data daerah yang kompleks. DataGO memiliki potensi replikasi yang besar karena lengkapnya dokumen pendukung mulai dari manual, standar pelayanan, SOP, Peraturan Walikota dan Peraturan Daerah. Saat ini DataGO telah memiliki 54 produsen data dan terintegrasi dalam portal Satu Data Indonesia. Kepuasan pengguna DataGO tercatat pada kategori “puas” di tahun 2018. Implementasi DataGO terpilih menjadi Cerita Inovasi terbaik dan dipresentasikan oleh delegasi Indonesia dalam Open Government Global Summit 2018 di Tbilisi, Georgia pada 17-19 Juli 2018 sebagai salah satu bukti aksi keterbukaan di Indonesia. 
Sebelum ada DataGO, kebutuhan data hanya tercukupi di bawah 50%. Melalui DataGO ketersediaan data daerah meningkat dengan rata- rata pertumbuhan 10% data terpublikasi setiap tahun. Kepatuhan produsen data meningkat dengan efisiensi waktu dari minimal tiga minggu menjadi maksimal dua minggu data terkompilasi. DataGO memberikan efisiensi anggaran dan mampu mempercepat waktu publikasi data dari satu kali setiap tahun menjadi empat kali dalam satu tahun. Melalui DataGO awareness produsen data akan arti penting keberadaan data meningkat. Hal tersebut menciptakan perencanaan kebijakan berbasis data dan partisipasi konstruktif masyarakat yang lebih berkualitas.

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya