ANUM AMATIR (Ayo Minum Obat Sambil Parkir)

Berhenti/Vakum
kesehatan
EVI JUNAIDA RITONGA, AMK
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik -
Penghargaan - INNOVATIVE GOVERNMENT AWARD 2022
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      Kecacingan umumnya terdapat di daerah tropis dan sub tropis di Negara berkembang termasuk Indonesia. Akibat yang ditimbulkan kecacingan antara lain gangguan perkembangan fisik, intelektual, perkembangan kognitif dan malnutrisi. Di Indonesia, prevalensi penyakit kecacingan sebesar 45%-65% (WHO, 2015) terutama di daerah yang memiliki sanitasi dan higienitas yang buruk, air yang terkontaminasi, lingkungan padat penduduk, serta cuaca yang panas dan lembab.
Selama ini, pengendalian kecacingan sekaligus filariasis berjalan dengan metode pemberian obat pencegahan massal (POPM) dengan memberikan Albendazole 400mg dosis tunggal. Sasaran program ini terutama pada anak usia sekolah karena populasi ini terbukti lebih berisiko daripada orang dewasa. Pemberian obat cacing ini juga terintegrasi dengan pemberian vitamin A. Namun, pandemi Covid-19 yang terjadi menyebabkan keterbatasan aktifitas dan sekolah diliburkan dikarenakan instruksi untuk menjaga jarak dan membatasi kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, sehingga program POPM untuk mencegah penyakit kecacingan dan filariasis tidak bisa berjalan maksimal.
Berdasarkan masalah tersebut, Puskesmas Mabuun menginisiasi sebuah inovasi yang memungkinkan untuk menjalankan kegiatan POPM namun tidak menimbulkan kerumunan yang disebut dengan ANUM AMATIR (Ayo Minum Obat Sambil Parkir), yaitu metode pembagian obat melalui sistem Drive Thru yang merupakan solusi terbaik untuk memaksimalkan program dan tetap menjaga jarak. Berkoordinasi dengan pihak sekolah, wali murid diminta untuk mengambil obat cacing dengan pengaturan jadwal dan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan dilaksanakan di luar ruangan. Wali murid yang datang mengambil obat cacing tanpa harus turun dari kendaraan diberikankan obat oleh petugas Puskesmas dan diminumkan kepada anaknya langsung di tempat. Jika anak tidak turut serta, maka orang tua wajib melaporkan dokumentasi pemberian obat cacing pada anaknya melalui wali kelas masing-masing. Salah satu hal yang sangat mendukung jalannya inovasi ini adalah wilayah kerja Puskesmas Mabuun yang terletak di kota di mana kepemilikan kendaraan bermotor sudah menjadi hal yang wajar.
Inovasi ANUM AMATIR terbukti mampu menjawab permasalahan pemberian obat pencegahan massal kecacingan dan filariasis. Hal ini dapat dilihat dari capaian cakupan pemberian obat cacing yang mencapai 89% pada tahun 2020 dan 95% pada tahun 2021 meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 23 Sep 2024
  • KALIMANTAN SELATAN
  • Kehidupan Sehat dan Sejahtera

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 245
  • 0
  • 0
  • 0

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten tabalong

KALIMANTAN SELATAN

Puskesmas Mabuun

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy