PUTRI CERIA (Program asUhan Terpadu Remaja puskesmas candI yang Cerdas, Energik, Responsif, Inovatif dan Adaptif)
Berjalan
pernikahan dini, kehamilan, puskesmas, pendidikan
Anita Fika Cs
SDG's - Kesetaraan Gender
Oecd -
RB Tematik -
Penghargaan - TOP 99/2021
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
Inovasi ini muncul untuk mengatasi permasalahan tingginya jumlah kasus pernikahan dini dan kasus kehamilan tidak diinginkan (KTD) pada remaja di salah satu desa wilayah kerja Puskesmas Candi. Pernikahan di bawah umur dan kehamilan pada remaja ini berakibat pada terjadinya ibu hamil risiko tinggi, komplikasi kehamilan, bayi lahir berat badan rendah, gizi buruk, tingginya AKI dan AKB, serta masalah sosial lainnya.
Inovasi yang mulai diinisiasi sejak tahun 2015 dengan nama Kelas Edukasi Remaja Putri (KEJARI) ini diawali dengan kegiatan kajian khusus bagi remaja putri. Pada awalnya, kegiatan difokuskan kepada remaja putri sebagai tindakan preventif atas kasus yang banyak terjadi. Pada perkembangannya lalu berubah menjadi PUTRI CERIA (Program asUhan Terpadu Remaja Puskesmas candI yang Cerdas, Energik, Responsif, Inovatif dan Adaptif) yang melibatkan remaja putra.
Kegiatan awal berupa kajian yang dirasakan monoton, berkembang menjadi menarik karena diterapkan dengan cara: 1. Simulasi ibu hamil dengan mengikatkan barbel seberat 4 kg ke perut remaja putri, kemudian diminta untuk beraktivitas di luar rumah. Kegiatan ini bertujuan untuk memahamkan betapa berat beban seorang wanita hamil, apalagi jika kehamilan itu tidak pernah diinginkan. 2. Pemberian sugesti atau Neuro Linguistic Programming 3. Pemberian edukasi tentang kehamilan yaitu persiapan kehamilan, pencegahan dan deteksi anemia, minum tablet dambah darah, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA), nobar film motivasi. 4. Pelibatan orang tua dalam asuhan terpadu sehingga komunikasi dan kedekatan dengan anak terjalin lebih baik. 5. Pelibatan multistakeholder sebagai motivator dan pemateri yaitu Kepolisian, KUA, Pemerintah Desa, Penyuluh KB, TP PKK Desa dan Kecamatan, serta Ormas. 6. Pemberian ketrampilan tambahan kepada remaja sebagai life skills.
Dampak yang diperoleh dari inovasi ini antara lain menurunnya kasus pernikahan dini pada remaja dengan sangat signifikan. Demikian pula dengan kasus kehamilan tidak diinginkan dan kasus komplikasi kebidanan. Sedangkan jumlah remaja sasaran yang mendapatkan edukasi, cakupan remaja terpantau status gizinya dan cakupan pemberian tablet tambah darah semakin meningkat. Pada masa pandemi ini Putri Ceria beradaptasi melakukan pertemuan tatap muka dengan menerapkan prokes dan melalui sistem daring yaitu WA grup.
Inovasi ini tetap akan berlanjut karena efektif untuk mengatasi permasalahan kasus pernikahan dini dan KTD. Sedangkan dukungan dari berbagai pihak dalam keberlanjutan inovasi dapat dilhat dari strategi institusional, strategi manajerial dan strategi sosialnya. Transferabilitas inovasi ini sangat potensial karena biaya yang murah, strategi mudah, dan stakeholder di semua daerah relatif sama. Hanya kemauan dan komitmen untuk saling berbagi dan peduli pada generasi muda yang akan membuat inovasi ini sukses.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 26 May 2024
- JAWA TIMUR
- Kesetaraan Gender
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kabupaten Pacitan
JAWA TIMUR
UPTD Puskesmas Candi, Dinas Kesehatan