Senja Yang Indah (Sehat dan Sejahtera Yang Menjadi Impian di Akhir Hayat)

Berjalan
kesehatan, lansia, puskesmas, kolaborasi, pelayanan kesehatan lansia
Agus Setia Budi Cs
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik - Peningkatan Investasi
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - TOP 99/2021
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      WHO mengungkapkan bahwa masalah kesehatan yang dihadapi para lansia sangat beragam, seperti penyakit tidak menular (PTM), kesehatan mental termasuk demensia, serta cedera dan kecacatan akibat penurunan kemampuan fungsional. Kabupaten Tanggamus memiliki jumlah penduduk 610.089 jiwa dengan jumlah lansia yang cukup banyak, yaitu mencapai 26.777 Jiwa. Kondisi geografis Kabupaten Tanggamus yang didominasi wilayah perdesaan membuat belum optimalnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya kaum lansia secara merata. 

Pada tahun 2018 Bupati Tanggamus, ibu Hj. Dewi Handajani, S.E., MM. me-launching Kartu Lansia Tanggamus (KLT) dan Motor Reaksi Cepat (MRC) yang merupakan salah satu Program 55 Aksi ASIK Bupati Tanggamus. Melalui program ini, Lansia yang sakit akan dikunjungi oleh petugas kesehatan, sehingga tidak perlu datang ke puskesmas. 

Puskesmas Siring Betik sebagai role model dari program KLT dan MRC memiliki Jumlah lansia yang cukup banyak dalam wilayah kerjanya, yaitu 2.163 Jiwa dari 18.600 jiwa penduduk. Puskesmas Siring Betik pun melakukan inovasi dengan menggabungkan Program KLT dan MRC dengan sumber daya yang dimiliki pemerintah tingkat desa, diantaranya: bidan desa, gasbinsa, aparat desa, dan lintas sektoral. 

Program kolaboratif ini dikemas dengan nama Senja yang Indah. Melalui program ini, seluruh lansia dikunjungi secara rutin setiap bulannya untuk mendapatkan layanan home care. Pasien dan keluarga juga dapat melakukan konsultasi kesehatan melalui telepon atau Whatsapp. 

Program yang dirilis sejak tahun 2019 ini berhasil meminimalisir penularan Covid-19. Hal ini dibuktikan dengan data kasus Covid-19 di Puskesmas Siring Betik pada tahun 2020 terdapat 0 kasus, kemudian hingga juni tahun 2021 terdapat 3 orang (7%) lansia dari 41 kasus yang terkonfirmasi.

Sedangkan di wilayah kerja puskesmas kabupaten lain di Lampung, dengan kondisi geografis dan sosial ekonomi yang serupa, terdapat 14 orang (22%) lansia dari 61 kasus yang terkonfirmasi Covid-19 hingga juni 2021. 

Dampak dari inovasi Senja yang Indah sangat jelas dirasakan. Sebelum adanya inovasi ini cakupan kunjungan hanya 81% pasien pada tahun 2018, kemudian setelah adanya inovasi, cakupan kunjungan meningkat menjadi 91% pada tahun 2019 dan pada tahun 2020 cakupan kunjungan berhasil mencapai 95% Lansia. 

Dengan terakreditasinya seluruh puskesmas di Kabupaten Tanggamus, ditambah lagi adanya Program 1 Desa 1 Ambulance yang telah diterapkan setiap desa, semakin mendukung program Senja yang Indah sebagai program inovasi yang berkelanjutan. 

Program Senja yang Indah, sangat mungkin untuk direplikasi di daerah lain, karena setiap Puskesmas memiliki bidan desa/gasbinsa yang bertanggungjawab di desanya tersebut. Hal ini tentunya harus diperkuat dengan kerja sama pemerintah desa dalam rangka perencanaan ADD untuk bidang kesehatan dan peran serta masyarakat dalam mensosialisasikan program puskesmas di wilayahnya.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 07 Feb 2024
  • LAMPUNG
  • Kehidupan Sehat dan Sejahtera

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 191
  • 0
  • 0
  • 0

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten Tanggamus

LAMPUNG

UPTD Puskesmas Siring Betik

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy