TUNGGAL DARA (Bersatu Tanggulangi Demam Berdarah)
Berjalan dengan pengembangan
kerjasama, kemudahan, informasi, penanggunglangan DBD
Mochamad Abdul Hakam Cs
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik -
Penyelesaian Kemiskinan
Digitalisasi
Penghargaan - TOP 99/2020
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu permasalahan kesehatan serius yang dihadapi Kota Semarang. Seringkali Kota Semarang menduduki peringkat atas Kasus DBD baik tingkat Nasional maupun Jawa Tengah. Pengendalian DBD tidak lepas dari peran serta sinergi seluruh sektor baik pemerintah, swasta, dan masyarakat, sehingga dibuatlah sistem integrasi berbasis teknologi yang dapat melaporkan dan menerima informasi DBD yang dinamai Tunggal Dara (Bersatu Tanggulangi Demam Berdarah).
Tunggal Dara merupakan sebuah inovasi dalam penanggulangan Kasus DBD yang terdiri atas tiga fungsi unsur yaitu pencegahan, pengendalian dan pelaporan kasus DBD. Pemberitahuan kepada petugas dan pemangku wilayah dapat dilakakuan melalui sms gateway secara realtime, sehingga cepat menggerakkan masyarakat melakukan antisipasi penyebaran dengan PSN 3M plus secara mandiri.
Tunggal Dara juga menjadi wadah kerja sama lintas sector sehingga informasi yang diterima oleh setiap instansi dapat diteruskan dengan cepat. Hal ini memungkinkan pengambil kebijakan juga cepat memutuskan cara penanggulangan, sehingga kasus DBD dapat ditekan penyebarannya. Selain itu, Tunggal Dara juga berfungsi sebagai sarana pencegahan dan edukasi kepada anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan terhadap penyakit DBD. Oleh karena itu anak-anak perlu ditanamkan pendidikan dini mengenai DBD dengan menggandeng Dinas Pendidikan, Kemenag dan PKK melalui Sicentik (Siswa Cari Jentik). Dengan demikian anak lebih mengenal dan membiasakan diri untuk melakukan PSN.
Sebelum penerapan sistem Tunggal Dara, pelaporan dan analisis data dilakukan secara manual dan konvensional. Dengan adanya inovasi ini terjadi peningkatan kecepatan pelaporan dari rumah sakit ke dinas kesehatan. Kecepatan pelaporan dari RS Epidemiologi (PE) <48 jam. Partisipasi masyarakat melakukan pencegahan secara mandiri mengalami juga peningkatan, baik dari kegiatan Pemantauan Jentik Rutin maupun serentak seminggu sekali. Partisipasi sekolah yang melaksanakan Sicentik juga mengalami peningkatan, baik SD/MI maupun SMP/MTs.
Sistem Tungal Dara dapat dipastikan akan terus berlanjut karena memiliki payung hukum Perda Kota Semarang No. 05 Tahun 2010. Perencanaan dan pembiayaan program ini dituangkan dalam APBD II dan CSR lokal. Pendekatan antar instansi berjalan melalui koordinasi kegiatan Pokjanal DBD. Dinas Kesehatan memberikan informasi pengendalian DBD melalui media baik elektronik, cetak dan sosial, sehingga lebih dikenal masyarakat.
Tunggal Dara sebagai salah satu bentuk dari Society 5.0 berpotensi untuk direplikasi daerah lain yang masih memilki kasus DBD yang tinggi. Di masa mendatang, dimungkinkan pemanfaatan inovasi serupa untuk penyakit potensi wabah lainnya. Tunggal Dara tidak hanya berfungsi untuk mengintegrasikan data DBD saja, namun juga berperan untuk meningkatkan angka harapan hidup pada masyarakat Indonesia.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 07 Feb 2024
- JAWA TENGAH
- Kehidupan Sehat dan Sejahtera
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kota Semarang
JAWA TENGAH
Dinas Kesehatan