Kurasi Ringkasan

Dewasa ini, era e-commerce telah mengubah pola proses alur perdagangan konvensional yang telah eksis selama berabad-abad, menjadi sebuah proses bisnis berbasis teknologi digital yang memungkinkan siapapun bisa melakukan direct penetration kepada pelanggan (end user). Pihak yang memiliki keuntungan terbesar adalah pihak yang memiliki akses langsung terhadap sebuah komunitas besar dimana market itu ada. Dengan membangun sebuah infrastruktur ekonomi Hybrid ( FISIK dan DIGITAL), yakni Jaringan Perdagangan  Distribusi yang terintegrasi dari Level Propinsi, Level Kabupaten, dan Level Desa, Pemprov NTB mampu menggerakkan ekonomi masyarakat dengan keberadaan akses market dan supply chain yang tidak bergantung dari pihak luar.  Infrastruktur Ekonomi Daerah untuk perdagangan riil dibangun oleh keberadaan Jaringan Perdagangan dan Distribusi yang menjadi tulang punggung transaksi, distribusi, delivery dan komunikasi bisnis antar pelaku bisnis dan antar daerah. Infrastruktur ini diwujudkan dengan membangun entitas berupa Pusat Perdagangan  Distribusi Desa atau dikenal dengan nama TDC (Trade  Distribution Center) Desa. TDC Desa mengelola dan mensupply kebutuhan barang dan jasa market Desa serta berfungsi sebagai pintu masuk bagi produk lokal yang akan dipasarkan di seluruh jaringan market yang dibangun dari infrastruktur ekonomi tersebut.  TDC Desa yang tersebar dan terintegrasi di seluruh wilayah Propinsi NTB, akan membantu interkoneksi transaksi perdagangan antar Desa. TDC Desa didesain sebagai pusat e-commerce Desa yang memungkinkan wirausaha, UMKM, dan perorangan memanfaatkan TDC Desa untuk membantu mereka mendaftarkan produk hasil produksi lokal, baik barang ataupun jasa, masuk kedalam katalog online e-commerce Desa tersebut. Infrastruktur Ekonomi Digital ini mengkolaborasikan seluruh e-commerce Desa di seluruh Propinsi NTB menjadi sebuah katalog produk NTB yang bisa diperdagangkan di internal warga propinsi NTB. TDC Desa juga didesain untuk mempermudah penerapan inklusi perbankan di pedesaan melalui Program Laku Pandai sehingga warga diperkenalkan dengan sistem tabungan tanpa harus ke kantor Bank. Warga digiatkan gemar menabung yang bisa dilakukan di agen-agen jaringan PPD tersebut. Program transaksi non tunai juga mulai dikembangkan dengan adanya berbagai macam e-money yang bisa ditop-up melalui tabungan laku pandai. Sehingga, Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memiliki kesempatan untuk mendapatkan sumber PADes melalui pembentukan unit usaha baru dengan skema bisnis yang lebih menjanjikan.

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya