SI TERI LAPAR (Sistem Terintegrasi Layanan Administrasi Pasien Rawat Jalan) RSUD Simo
Berjalan
aplikasi, efisiensi, pelayanan, kesehatan
DWI INDRAWAN APRIADI, ST
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik -
Digitalisasi
Penghargaan - TOP 99/2020
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
Waktu tunggu pasien mengantre di loket pendaftaran berakibat pada waktu pasien dilayani oleh dokter. Hal ini mengakibatkan munculnya budaya masyarakat untuk datang pagi pagi, hanya untuk berebut antrean karena tidak sabar menunggu lama. Si Teri Lapar merupakan inovasi yang menggabungkan delapan sistem secara terintegrasi. Inovasi ini memberikan kepastian kepada pasien, salah satunya mengetahui estimasi waktu dilayani oleh dokter, bahkan saat melakukan reservasi.
Si Teri Lapar juga memangkas waktu yang dibutuhkan saat melakukan pendaftaran secara manual yang sebelumnya memakan waktu 3 s.d. 4 menit per pasien. Pendaftaan digantikan oleh sistem yang hanya butuh waktu menjadi 30 detik saja, mulai dari proses input kunjungan pasien ke dalam sistem sampai dengan pencetakan SEP pasien BPJS.
Ada dua sistem yang dapat dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat. Pertama aplikasi berbasis mobile yang diberi nama RSUD Simobile dan aplikasi Anjungan Mandiri Pasien. Aplikasi RSUD Simobile dapat diunduh secara gratis di google playstore melalui gawai pintar berbasis android. Dengan aplikasi ini, pasien dapat leluasa untuk memilih tanggal berkunjung, memilih poli dan dokter favorit, menentukan penjamin apakah dia pasien umum atau pasien berpenjamin. Setelah itu pasien akan diberikan kode reservasi dan waktu estimasi dilayani oleh dokter, sehingga pasien tidak perlu datang pagi untuk berebut tiket antrean ataupun melakukan pendaftaran manual. Pasien cukup datang 15 menit sebelum waktu estimasi dilayani untuk melakukan konfirmasi kedatangan di mesin anjungan mandiri, dimana proses pendaftaran dan pencetakan SEP pasien peserta BPJS dilakukan disini, setelah itu pasien langsung menuju poliklinik untuk dilayani dokter. Inovasi ini juga memberikan dampak terhadap efisiensi tenaga kerja di RSUD Simo Kabupaten Boyolali, karena semua proses dilakukan oleh sistem secara otomatis.
Inovasi ini juga selaras dengan kondisi pandemi COVID-19 saat ini, karena kerumunan pasien di ruang tunggu poli yang sebelumnya mencapai lebih dari 100 orang per hari, menjadi berkurang hanya 30 orang saja. Mereka ini adalah pasien-pasien yang datang sesuai dengan jam estimasi dilayani, yaitu 3-4 orang per poli.
novasi Si Teri Lapar dikembangkan oleh ASN internal RSUD Simo, dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan kepada pihak ketiga, selain untuk menghemat anggaran. Dengan demikian keberlangsungan inovasi ini akan lebih terjamin, karena apabila ada kerusakan sistem ataupun ada pengembangan sistem ke depan, menjadi lebih mudah dilakukan. Inovasi ini juga dapat direplikasi oleh rumah sakit lain, selama rumah sakit tersebut telah melaksanakan sistem informasi rumah sakit berbasis teknologi informasi.
Inovasi Si Teri Lapar menjadi bukti pemanfaatan teknologi informasi yang tepat guna dapat meningkatkan pelayanan dan mutu di lingkungan RSUD Simo Kabupaten Boyolali.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 16 Oct 2024
- JAWA TENGAH
- Kehidupan Sehat dan Sejahtera
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kabupaten Boyolali
JAWA TENGAH
RSUD Simo