GATOTKACA (Gerakan Totalitas Suka Membaca)
Berjalan dengan pengembangan
pendidikan, perpustakaan, minat baca, sekolah
Ghufron Eka Adi Saputra
SDG's - Pendidikan Berkualitas
Oecd -
RB Tematik -
Penghargaan - TOP 15 REPLIKASI
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
Rendahnya minat baca dan kecenderungan ketertarikan siswa pada fungsi gawai sisi non-edukatif, berimplikasi pada prestasi belajar siswa yang kurang memuaskan. Padahal, membaca merupakan gerbang utama bagi siswa untuk mengakses pengetahuan yang akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Berawal dari kerisauan ini, SD Negeri Kaliduren Moyudan Sleman terus berupaya untuk melakukan terobosan guna membangun budaya baca melalui kemasan yang menarik bagi siswa. Terinspirasi dari inovasi LABU BASI (Layanan Budaya Baca Siswa) SD Negeri 1 Garung Wonosobo, SD Negeri Kaliduren melihat peluang dan melakukan modifikasi guna menjawab permasalahan tersebut. Kemudian dilakukan identifikasi potensi, penyusunan konsep program, dan penyusunan tim inovasi, hingga muncullah inovasi “Gerakan Totalitas Suka Membaca” (GATOTKACA). Inovasi ini dimaksudkan untuk memacu semangat siswa agar menyukai kegiatan membaca dengan teknik pelaksanaan yang menarik. Melalui membaca, wawasan siswa semakin luas, kreatif, dan mendorong cara berpikir sistematis, sehingga dapat mengakselerasi peningkatan prestasi siswa.
GATOTKACA sebagai hasil replikasi inovasi yang dilakukan SD Negeri Kaliduren ini telah dirintis sejak tahun 2018. Strategi dan modifikasi yang dilakukan antara lain meliputi (1) Morning Reading; aksi membaca selama 20 menit sebelum pembelajaran setiap hari Rabu dan Jumat, dilanjutkan sapaan tiga bahasa, menyanyikan lagu kebangsaan, visi misi sekolah, serta pembacaan Pancasila (2) Break Reading; penyediaan fasilitas pojok baca, perpustakaan mobile, pildacil, dan story telling saat jam istirahat sekolah, (3) Home Reading; dengan pelayanan e-book melalui google classroom dan “Orang Tua Bertutur , dan (4) Time to Create; siswa membuat karya berupa apa saja untuk content mading sekolah.
Di masa pandemi pun GATOTKACA cepat beradaptasi, yaitu melalui metode BDR (Belajar Dari Rumah). Langkah optimalisasi kolaborasi antara sekolah dengan orang tua siswa, serta pemanfaatan google classroom sebagai media penyampaian materi literasi, menjadi strategi maupun solusi pelaksanaan inovasi ini di masa pandemi. Orang tua sangat berperan mensukseskan keberlanjutan inovasi ini dengan memantau dan melaporkan kegiatan literasi siswa di rumah.
Secara eksplisit, dampak inovasi terlihat dari peningkatkan jumlah prestasi yang diperoleh siswa, tren kunjungan perpustakaan dan peminjaman buku yang terus meningkat, dan peringkat rata-rata nilai UN sekolah meningkat drastis.
Inovasi GATOTKACA telah diupayakan untuk dapat direplikasi oleh sekolah maupun instansi lain, karena memang potensi ke arah sana sangatlah besar. Inovasi yang cukup mudah dan sederhana namun memiliki implikasi yang besar terhadap pembangunan budaya literasi ini, telah diupayakan pengimbasannya ke sekolah lain melalui langkah sosialisasi di lingkungan gugus. Semoga GATOTKACA dapat direplikasi dan diterapkan baik di bidang pendidikan formal, nonformal, maupun masyarakat pada umumnya. Ke depan diharapkan perluasan penerapan inovasi GATOTKACA akan berdampak positif di berbagai sektor.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 10 Oct 2024
- DI Yogyakarta
- Pendidikan Berkualitas
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kabupaten sleman
DI Yogyakarta
SD Negeri Kaliduren