Nyaman Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) Dibalik Kocokan Arisan “Ibu”

Berjalan dengan pengembangan
BABS, ODF, Jamban, Sanitasi
dr. Then Suyanti,MM Cs
SDG's - Tanpa Kemiskinan
Oecd -
RB Tematik - Penyelesaian Kemiskinan
Penghargaan - Top 35/2016
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      <p>Kecamatan Bakam merupakan satu dari delapan Kecamatan di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan luas wilayah 48,10 km2, jumlah penduduk 16.650 jiwa dan tingkat kepadatan penduduk 34 Jiwa/km2. Desa Kapuk merupakan desa yang terletak diujung Kecamatan Bakam dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bangka Barat. Desa Kapuk memiliki luas wilayah 27,30 km2 dengan jumlah penduduk 1209 jiwa pada tahun 2011 (307 kepala keluarga) dengan penghasilan utamanya bersumber dari tambang timah rakyat dan sektor pertanian lada, karet dan sawit. Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Kapuk masih rendah, dimana sebanyak 78,99% masyarakat berpendidikan di bawah SLTP/sederajat. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka hingga Juni 2011,Desa Kapuk merupakan desa endemik diare dan malaria. Terdapat kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Diare yang erat hubungannya dengan kondisi ketersediaan jamban masyarakat di desa Kapuk, hanya 33,02%, jauh dibawah target nasional yaitu 80%.Buang air besar di hutan dan sungai berisiko digigit ular, kalajengking, nyamuk, malaria, kaki gajah, demam berdarah, gangguan etika dan nilai agama, dan berpotensi ancaman pencabulan dan pemerkosaan. Kondisi ini menggugah kaum perempuan mencari solusi dalammengatasi masalah jamban keluarga. Penanganan masalah dilaku kan dengan menerapkan metode pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan menyeluruh terkait sanitasi dan perilaku buang air besar untuk mencapai status ODF (Open Defecations Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan. Inovasi “ARISAN JAMBAN SEDERHANA” oleh masyarakat yang dimotori oleh ibu-ibu rumah tangga, bertujuan mewujudkan desa Open Defecations Free (ODF). Kerja sama semua pemangku kepentingan termasuk pelibatan jajaran militer di Komando Distrik Militer (Kodim). Pemanfaatan dana CSR dari perusahaan. Pembangunan 200 unit jam ban keluarga. Sebelum inovasi, jumlah jamban keluarga terbatas dan masyarakat masih membuang air besar di hutan, sungai, dan tempat lainnya. Sesudah inovasi, ditetapkan banyak regulasiyang terkait dengan pembangunan jamban keluarga, sehingga mempercepat pengadaan jamban keluarga. Setelah inovasi berjalan bertambahnya jumlah jamban keluarga dan perubahan kebiasaan BABS. Cakupan jamban meningkat sehingga menurunkan angka kejadian diare dan malaria, dan meningkatkan usia harapan hidup. Indeks pembangunan manusia meningkat sementara jumlah desa ODF makin banyak (17 desa). Peningkatan kesehatan telah dinikmati masyarakat khususnya yang selama ini tidak punya jamban. Berkurangnya berbagai penyakit akibat kotoran jamban keluarga, dan perubahan perilaku budaya hidup sehat yang signifikan. Desa­desa se-Kabupaten Bangka Barat menuju desa ODF. Syarat mutlak keberhasilan ada lah kerjasama dan sinergi yang dalam pengadaan jamban keluarga dan perubahan pola hidup bersih dan sehat. Salah satu keunikan inovasi ini adalah kolaborasi Pemerintah dengan jajaran militer dalam pembangunan jamban keluarga dan sanitasi lingkungan.</p>
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 13 Dec 2024
  • KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
  • Tanpa Kemiskinan

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 297
  • 0
  • 0
  • 53

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten Bangka

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Dinas Kesehatan - RSUD Blambangan

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy