Kurasi Ringkasan
Dasar Hukum Inovasi
Pelayanan Informasi Obat (PIO) menurut Permenkes Nomor 74 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian, dimana disebutkan bahwa PIO merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien. PIO bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai obat kepada tenaga kesehatan lain di lingkungan Puskesmas, pasien dan masyarakat, menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan dengan obat, menunjang penggunaan obat yang rasional (POR). Berdasarkan SK MenKes RI Nomor HK.02.02/MENKES/472/2015 tentang Gema Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat). Gema Cermat Merupakan Upaya Bersama pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar.
Permasalahan
Penggunaan obat yang tidak tepat disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan informasi tentang obat, kepatuhan pasien yang rendah, mispersepsi tentang obat generik yang dianggap obat murah dan tidak manjur, pembelian obat keras secara bebas tanpa resep dokter seperti antibiotik yang dapat memicu resistensi bakteri, penggunaan obat OTC/obat bebas tanpa pengetahuan dan informasi yang memadai. WHO (World Health Organization)memperkirakan terdapat sekitar 50 % dari seluruh penggunaan obat yang tidak tepat dalam peresepan, penyiapan dan penjualannya. Sekitar 50% lainnya tidak digunakan secara tepat oleh pasien (WHO, 2002).
Isu Strategis
Penggunaan obat yang tidak tepat di wilayah Ciampea disebabkan karena adanya mispersepsi cara penggunaan obat, diantaranya penggunaan oxytetra capsul yang seharusnya diminun namun malah ditaburkan ke luka, kemudian adanya mispersepsi jika sakit apapun harus diberikan antibiotik dengan anggapan jika tidak diberikan antibiotik maka tidak manjur, seperti jika diare dan ispa (Infeksi saluran pernafasan atas) harus diberikan antibiotik, padahal tidak selalu penyebab diare dan ispa adalah bakteri, justru sekitar 70% penyebabnya adalah virus. Penyebab lainnya yaitu penggunaan obat bebas/otc yang dijual di warung seperti obat-obatan antinyeri yang digunakan tidak sesuai aturan pakai dan beranggapan bahwa jika dosis ditingkatkan maka keluhan nyeri teratasi, sehingga pasien minum hingga beberapa tablet dalam sekali minum. Selain itu, Pembelian dan penjualan obat keras secara bebas tanpa resep dokter seperti Antibiotik juga ditemukan di wilayah ciampea.
Penggunaan obat rasional (POR) merupakan salah satu upaya menjaga mutu dalam pelayanan kesehatan, dengan tujuan keberhasilan pengobatan dan keselamatan pasien (patient safety). Penggunaan obat dikatakan rasional apabila pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dalam periode waktu yang adekuat dan biaya yang terjangkau.
Metode Pembaharuan
Kegiatan PIO dapat berupa memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen secara pro aktif dan pasif, menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan melalui telepon, surat atau tatap muka, membuat buletin, leaflet, label obat, poster, majalah dinding dan lain-lain, melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap, serta masyarakat, melakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya terkait dengan obat dan Bahan Medis Habis Pakai, mengoordinasikan penelitian terkait obat dan kegiatan pelayanan kefarmasian.
Kegiatan PIO yang sudah dilakukan di Puskesmas Ciampea meliputi, memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen secara pro aktif dan pasif, menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan melalui tatap muka, membuat leaflet dan label obat, melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan. Berdasarkan permasalahan dan isu strategis tersebut diatas, maka Puskesmas Ciampea menggagasLayanan PIO Plus karena lebih efektif, dimana pasien dapat bertanya langsung dan dapat dijangkau oleh masyarakat luas.
Keunggulan dan Kebaharuan
LayananPIO Plus terdiri dari Sobat Online dan Gema Cermat. Kegiatan dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan dari pasien dan tenaga kesehatan melalui Sobat Online/Konsultasi obat online lewat media sederhana seperti sms/wa dimana apoteker dapat memberikan rekomendasi obat-obatan yang masuk dalam daftar obat bebas, bebas terbatas serta obat-obatan yang masuk dalam daftar obat wajib apotek yang boleh dibeli oleh pasien tanpa harus menggunakan resep dokter. Selain itu untuk memperluas jangkauan edukasi terkait obat, apotekermelakukan penyuluhan Gema Cermat bagi pasienmaupun masyarakat yang dilaksanakan secara rutin dan terjadwal baik di dalam Gedung maupun di luar Gedung puskesmas serta dilakukan sosialisasi kegiatan menggunakan media sosial sehingga dapat dijangkau oleh Masyarakat luas.
Tahapan Inovasi
a. Tahapan Inovasi Sobat Online:
1. Pasien yang ingin bertanya tentang obat dapat mengirim sms/wa ke nomor: 081311004773
2. Pasien yang bertanya mengirimkan sms/wa dengan format:
Nama:
NIK/No. Bpjs:
Umur:
Alamat:
Riwayat alergi:
BB untuk pasien anak:
Pertanyaan terkait obat:
3. Apoteker akan menjawab pertanyaan melalui sms/wa sesuai dengan pertanyaan pasien dan memberikan rekomendasi jika dibutuhkan
4. Apoteker mengkonfirmasi ke pasien untuk memastikan apakah pasien sudah mengerti dan sudah jelas dengan jawaban yang diberikan
5. Apoteker mengisi formulir PIO melalui link Google Form https://bit.ly/piociampea
b. Rincian Kegiatan Gema Cermat:
1. Apoteker membuat jadwal kegiatan, menyiapkan dokumen dan alat bantu kegiatan
2. Apoteker berkoordinasi dengan Bides atau PJ Program saat kegiatan dilaksanakan berkolaborasi dengan Posyandu atau Program lainnya
3. Apoteker melaksanakan kegiatan sesuai jadwal dan tempat yang telah ditetapkan
4. Peserta mengisi daftar hadir
5. Apoteker menjelaskan tentang DAGUSIBU menggunakan lembar balik yang telah disiapkan
6. Setelah menjelaskan, apoteker membuka sesi tanya jawab sebagai umpan balik untuk mengetahui respon dari peserta atau masyarakat yang menjadi target penyuluhan
7. Apoteker menjawab semua pertanyaan dari peserta
8. Apoteker mengisi formulir PIO melalui link Google Form https://bit.ly/piociampea
Setelah selesai apoteker membuat laporan pelaksanaan kegiatan
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya