Senyum Melia di Tubin
Berjalan
Sampah, Lingkungan, Sungai
I Gusti Rai Ary Temaja, SE cs
SDG's - Ekosistem Daratan
Oecd -
RB Tematik -
Peningkatan Investasi
Penghargaan - Top 45/2019
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
Sungai/Tukad Bindu dan bantarannya dulunya adalah tempat yang sangat kotor, kumuh dan tercemar sebagai akibat kurangnya kesadaran masyarakat sekitar yang membuang sampah ke aliran sungai. Hal ini menggugah tokoh masyarakat sekitar sungai untuk merubah kondisi tersebut. Bersama dengan Kelurahan Kesiman kemudian dibentuk komunitas kali bersih yang selanjutnya menjadi Yayasan Tukad Bindu. Merubah kondisi sungai memerlukan solusi yang tepat, karena selain edukasi dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan secara mandiri dan berkelanjutan, penataan kawasan sungai merupakan faktor pendukung karena dengan sungai yang bersih dan tertata akan membuat masyarakat malu membuang sampah ke sungai. Poin penting inilah memunculkan inovasi pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Kesiman yaitu Senyum Melia di Tubin (Sungai Elok, Nyaman untuk Masyarakat dengan Menjaga Lingkungan dan Alam di Sungai/Tukad Bindu). Proses edukasi di inovasi ini dilandasi filosofi kearifan lokal yang terpatri dalam jiwa masyarakat Bali, yaitu Tri Hita Karana, sehingga memudahkan pembelajaran, menumbuhkan empati dan mengajak masyarakat untuk berperan serta. Inovasi ini juga selaras dengan tujuan Pemerintah Kota Denpasar dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang Inklusi, pembangunan yang mengikutsertakan dan sekaligus memberi manfaat kepada seluruh masyarakat, sehingga tidak hanya bertujuan untuk merubah sungai kotor menjadi destinasi wisata alam baru di tengah perkotaan, tetapi juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja masyarakat sekitar sungai.
Sekarang Tukad Bindu sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang menunjang keberlangsungan Wisata Air meliputi: tenaga kebersihan sungai, stage panggung acara pertunjukan, area food court, area parkir, taman, taman burung, toliet, sarana permainan air, sound system, jaringan internet, instalasi jaringan air, coworking space, penataan taman permainan tradisional, taman edukasi pertanian dan perikanan serta kemandirian terhadap listrik dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Mikro (PLTHM) yang mampu menghasilkan 7.500 watt.
Keberhasilan Inovasi Wisata air Sungai/ Tukad Bindu menjadikannya sebagai objek wisata percontohan, banyak prestasi yang sudah diraih oleh komunitas kali bersih/Yayasan Tukad Bindu seperti: penghargaan Nasional masuk peringkat 5 besar nasional pada tahun 2017, mendapat Kunjungan International dari CEO World Bank dan IMF tahun 2018 dan sering mendapat kunjungan skala nasional seperti Pindeskel 2018, Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri. Sebagai alternatif tempat tujuan wisata, secara tidak langsung menggerakkan ekonomi masyarakat luar seperti penyediaan dekorasi, penginapan, bahan kuliner, pameran, pengembangan ekonomi kreatif, pengembangan wisata edukatif serta pengembangan wisata sosial budaya.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 22 Oct 2024
- KAB. PURBALINGGA
- Ekosistem Daratan
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kota denpasar
KAB. PURBALINGGA
Kelurahan Kesiman Kecamatan Denpasar Timur