Patron Aplikasi Ekonomi Kreatif Berkelanjutan (PATRAKOMALA): Digitalisasi Ekosistem Ekonomi Kreatif sebagai Upaya Vaksinasi Ekonomi Kreatif di Kota Bandung

Berjalan dengan pengembangan
ekonomi kreatif, ekosistem, pentahelix, kolaborasi, digital, web
Sanny Megawati
SDG's - Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Oecd -
RB Tematik - Peningkatan Investasi , Digitalisasi ,
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - TOP 99/2021
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      Kota Bandung adalah Kota Jasa yang berbasis sumber daya manusia sebagai komoditas utama. Alih profesi karena pandemi menjadi trend yang tidak dapat dihindari dan menakutkan karena berbuah matinya kreativitas sebagai komoditas penghasil ekonomi utama di Kota Bandung. Sebagai mitigasi dalam rangka memperbaiki ekosistem ekonomi kreatif, dilakukan pengamanan hasil karya kreatif dalam bentuk Hak Kekayaan Intelektual. 

Inovasi menitikberatkan kepada ekosistem ekonomi kreatif yang terdiri dari proses kreasi, proses produksi, proses distribusi, proses konsumsi, dan proses konservasi yang juga diidentifikasi melalui keterlibatan dari setiap pemangku kepentingan yang berasal dari academic (conceptor), business (enabler), community (accelerator), government (regulator), dan media (catalyst), atau yang dikenal dengan Pentahelix ABCGM. 

Selanjutnya, People-Process-Platform menjadi 3 (tiga) hal yang tidak dapat terpisahkan. Social engineering dilakukan terhadap pelaku kreatif (people) Kota Bandung dengan menerapkan proses inkubasi dan eksibisi (process) yang berkesinambungan dan tidak terpisahkan. Selama pandemi, proses inkubasi dilakukan secara virtual, bahkan mengundang/ mengajak para pelaku kreatif dari kota-kota lain. Termasuk proses eksibisi yang dilakukan secara hybrid dan mengikutsertakan partisipan dari kabupaten/ kota lain. Pandemi malah menjadikan proses inovasi dapat termanfaatkan dan teroptimasi dengan lebih baik dari tahun sebelumnya yang hanya dilakukan pada tingkat Kota Bandung saja. Kegiatan ini akan tetap dipertahankan secara virtual sebagai suatu bentuk adaptasi kebiasaan baru. Sehingga, para peserta eksibisi dapat tetap di daerah asal masing-masing. Inovasi semakin dapat terasakan bukan hanya oleh masyarakat Kota Bandung, melainkan juga dari luar Kota Bandung. Usaha ini dilakukan agar para pelaku kreatif mulai terbiasa dengan adaptasi kebiasaan baru dengan pemanfaatan internet yang mampu menembus batas dan waktu. 

Sebuah ekosistem akan memastikan keberlanjutan dapat berjalan dengan baik. Ekosistem ekonomi kreatif Kota Bandung bersinergi dengan Sustainable Goals Development (SDG’s). Untuk memastikan keberlanjutan dan komitmen yang telah disampaikan, Perda Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penataan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif ditetapkan pada tanggal 1 Januari 2021. Sebagai keberlanjutan dari Perda yang telah ditetapkan, Peraturan Walikota dan Rencana Induk Ekonomi Kreatif Daerah pun (REINDEKRAF) tengah disusun guna menunjang keberlanjutan. 

Transferabilitas sungguh diharapkan dapat terjadi dengan maksud memperkuat sinergitas para pelaku kreatif di Indonesia untuk dapat memperkuat daya saing dan daya banding ekonomi kreatif Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, strategi Open API menjadi strategi yang dilakukan di dalam inovasi. Open API menjadikan transaksi informasi dapat tercatat dengan baik di dashboard yang dimiliki oleh pemerintah. Nilai tambah dari OPEN API adalah mampu memberikan akses publik dari repositories bagi kepentingan pemerintah, masyarakat kreatif, dan industri parekraf (Stakeholder Pariwisata dan ekonomi kreatif).
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 06 May 2024
  • JAWA BARAT
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 218
  • 0
  • 0
  • 0

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kota Bandung

JAWA BARAT

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy