Kurasi Ringkasan

                      DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
2. Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid 19)

PERMASALAHAN
Pandemi Covid-19 atau Coronavirus Diseases sedang melanda seluruh dunia. Banyak yang harus kehilangan keluarga, saudara, suami / istri, bahkan anak mereka karena pandemi ini. Bukan itu saja. Tidak sedikit orang yang semua berstatus sebagai pekerja namun harus kehilangan mata pencaharian mereka. Banyak yang sudah turun tangan dengan membagikan kebaikan pada sesama. Entah itu pada para perawat dan dokter yang bersinggungan langsung dengan para pasien, pengemudi ojek online,tukang becak yang sepi penumpang, pedagang kaki lima yang kehabisan modal, para pelaku wisata dan seniman hingga karyawan kantoran yang di PHK tanpa pesangon sama sekali. Meski negara sedang berusaha untuk menanggulangi pandemi ini, namun hal tersebut bukanlah perkara yang mudah. Akibat dari permasalahan tersebut kini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi kita semua. Solusi harus tetap ditemukan dan mata pencaharian harus dikembalikan.

ISU STRATEGIS
Pandemi Covid-19 menjadi salah satu periode yang berat bagi semua negara yang terdampak salah satunya yaitu negara Indonesia. Pandemi covid 19 tidak hanya memberikan dampak langsung dalam aspek kesehatan, melainkan aspek ekonomi dan sosial. Kebijakan pembatasan sosial dan karantina wilayah berpotensi membatasi masyarakat dalam melaksanakan aktivitas ekonomi, sehingga menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi.perekonomian yang menurun tentuna berdampak pada peningkatan pengangguran dan meningkatkan penduduk miskin. 

METODE PEMBAHARUAN
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi berinovasi bersama komunitas artos kembang langit dengan membuat program Lapak Berbagi Teman Peduli Sesama yang menyediakan lapak berbagai kebutuhan pokok warga untuk diambil secara gratis oleh mereka yang membutuhkan. Aksi ini merupakan sedekah dengan cara mengajak warga yang mampu secara ekonomi untuk membantu warga lain yang terdampak pandemi covid-19, dimana masyarakat bisa memberikan berbagai kebutuhan pangan dilapak yang tersedia didepan Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi tersebut. Selain menyediakan berbagai kebutuhan pangan, dilapak tersebut para seniman, juga mensosialisasikan pentingnya protokol kesehatan sebagai langkah antisipasi penyebaran covid-19 sekaligus sebagai ikhtiar agar pandemi bisa segera berakhir.
Sebelum ada lapak berbagi Teman Peduli Sesama, masyarakat terdampak covid hanya menunggu bantuan dari pemerintah maupun pihak lain yang belum pasti. Namun dengan adanya Lapak TPS masyarakat dapat tercukupi kebutuhan pokoknya.

KEUNGGULAN/KEBARUAN
Munculnya ide membuat lapak TPS bermula dari bagaimana cara meringankan beban warga yang terdampak Pandemi Covid-19. Konsep dari Lapak TPS yaitu siapapun mulai dari PNS, Pengusaha, dll bisa menaruh barang atau makanan dilapak yang disediakan untuk dibagikan kepada yang membutuhkan. Sasaran dari kegiatan teman berbagi sesama diberikan kepada warga yang terdampak pandemi seperti ojek online, tukang becak yang sepi penumpang, pekerja yang kehilangan pekerjaan, dll. Lapak TPS ini juga berkolaborasi dengan kominitas seniman Artos Kembang Langit selain agenda berbagi, mereka juga memberikan sosialisasi terkait penerapan prokes covid 19. Pihak-pihak yang ingin berdonasi juga dapat memberikan donasinya secara online melalui bit.ly/lapakberbagi atau https://sociabuzz.com/tps_disbudpar/tribe . Sehingga memudahkan para donatur iyang lokasinya agak jauh dari lokasi lapak TPS.

CARA KERJA INOVASI
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berkolaborasi dengan komunitas seniman Artos Kembang langit dalam merealisasikan program Lapak TPS. Sosialisasi digencarkan dengan mempublikasikan di beberapa media social dan media berita. Penjaringan donatur dilakukan melalui media online yaitu bit.ly/lapakberbagi atau https://sociabuzz.com/tps_disbudpar/tribe untuk memudahkan penyaluran donasi. Siapapun dapat memberikan donasi pada Lapak TPS ini yang sasarannya yaitu warga yang terdampak pandemi seperti ojek online, tukang becak yang sepi penumpang, pekerja yang kehilangan pekerjaan, dll. Kedepannnya dengan berdirinya "Lapak TPS" bisa menjadi inspirasi bagi komunitas yang lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga tidak hanya dikawasan kota saja, melainkan bisa menyebar keseluruh kecamatan, atau mungkin desa, sehingga dengan gotong royong, semua pihak bisa saling bahu membahu menangani berbagai dampak pandemi covid-19.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya