Kampung Wisata Kuliner
Berjalan
pariwisata, kuliner
M Yanuarto Bramuda S.Sos cs
SDG's - Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Oecd -
RB Tematik -
Penyelesaian Kemiskinan
,
Peningkatan Investasi
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - Penghargaan Innovation Goverment Award
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
2. Undang-Undang No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif
4. Perda Kabupaten Banyuwangi No 13 tahun 2012 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Banyuwangi
PERMASALAHAN
Sektor pariwisata Kabupaten Banyuwangi yang berkembang sangat pesat tentu memberikan multiplier effect pada sektor yang lain. Melalui gelaran event Banyuwangi festival banyak budaya lokal, adat ritual, tradisi, kesenian hingga sektor kuliner. Usaha warung, rumah makan hingga restoran mulai berkembang pesat tidak hanya di pusat kota dan sekitar destinasi wisata saja, namun geliat usaha kuliner di tengah masyarakat kampung dan desa juga mulai tumbuh. Sektor kuliner ini kemudian menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat kampung dan desa untuk menciptakan beragam olahan kuliner dan jajanan tradisional. Tidak sedikit kemudian menu-menu olahan kuliner kampung dan desa yang disajikan menjadi menu makan di restoran atau rumah makan, bahkan banyak juga hotel dan penginapan yang menyajikan kuliner khas kampung dan desa. Sebagai contoh kuliner khas pecel pithik desa kemiren, rujak soto dan jajanan tradisional seperti kue kucur, gethuk dan lain-lain yang mulai dihidangkan sebagai menu restoran dan hotel di pusat kota Banyuwangi.
Selain sisi positif mulai tumbuhnya geliat usaha kuliner di masyarakat desa ini, namun juga ada sisi negatifnya. Yakni potensi timbulnya persaingan antar wilayah dikarenakan kesamaan produk olahan kuliner dan jajanan tradisional yang mereka jual. Tren naiknya produk jajanan di suatu kampung atau desa mendorong kampung lain mengambil jalan pintas meniru dan menjual juga hidangan yang sama. Sehingga dibutuhkan upaya diversifikasi produk agar tidak terjadi kanibalisme antar wilayah agar keberlangsungan dari usaha kuliner dan jajanan tradisional ala kampung dan des aini dapat tetap bertahan.
ISU STRATEGIS
Keahlian dalam mengolah kuliner hingga menghasilkan santapan bercita rasa lezat merupakan bagian dari budaya. Makanan khas suatu negara dapat membentuk identitas negara itu di luar negeri, sehingga menjadi bagian dari daya tarik wisata serta menjadi lahan bisnis yang menguntungkan. Industry kuliner street food mulai berkembang sebagai salah satu segmen kuliner unggulan di Indonesia selama beberapa tahun belakang. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa 43% PDB ekonomi kreatif disumbang oleh industri kuliner. Bahkan di tengah pandemi pun, industri kuliner memiliki pertumbuhan yang konsisten meningkat sejak kuartal kedua tahun 2020, menurut data yang dihimpun Katadata.
METODE PEMBAHARUAN
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memiliki inisiasi untuk membuat strategi dan kebijakan menciptakan destinasi wisata kuliner periodik yang nantinya digelar di kampung-kampung dan desa-desa, dengan mengangkat olahan kuliner dan jajanan khas sesuai potensi masing-masing wilayah. Dari sekian banyak ide kemudian dipilihlah strategi Kampung Wisata Kuliner yang diharapkan dapat menjawab permasalahan yang terjadi sekaligus menjadi opsi destinasi wisata baru bagi wisatawan yang akan dan sedang berkunjung ke Banyuwangi. Sebelum ada kampung wisata kuliner ini wisatawan kesulitan mencari jajanan lokal, namun dengan adanya pasar-pasar kuliner lokal yang terjadwal dapat memberikan ruang tersendiri bagi wisatawan dalam berwisata kuliner. Selain itu, juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
KEUNGGULAN/KEBARUAN
Dengan adanya program kampung wisata kuliner maka terdapat 19 pasar kuliner yang tersebar di berbagai kecamatan dengan waktu yang berbeda-beda. Masing-masing pasar menyajikan kekhasan jajanan sesuai lokalitasnya. Pasar kuliner ini melibatkan para pedagang setempat, diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat lokal. Setiap pasar tak kurang dari 40 pelapak yang menjual aneka jajanan. Hal ini bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa.
Selain sebagai destinasi wisata kuliner bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, pasar-pasar kuliner ini juga hadir dalam media online. Melalui salah satu menu KULINER pada Aplikasi Banyuwangi Tourism, masyarakat maupun wisatawan dapat memesan produk produk kuliner yang disajikan pada pasar-pasar kuliner yang sedang buka.
CARA KERJA INOVASI
Pada Program Kampung Wisata Kuliner terdapat 19 pasar kuliner yang tersebar di berbagai kecamatan dengan waktu yang berbeda-beda. Beberapa jadwalnya sebagai berikut:
Pasar Wit-witan Singojuruh buka minggu pagi
Pasar Kopat Boyolangu buka Sabtu Malam
Pasar Kampoeng Osing Kemiren Buka pada minggu pagi
Pasar Bengi Olehsari Buka minggu Malam
Arabian Streetfood, Kampung Arab buka Kamis Malam
Food Market Glenmore buka minggu pagi
Malangsari Food and Coffe Market buka minggu pagi
Oling River Food Tegaldlimo buka sabtu sore dan minggu pagi
Dsb
Pasar kuliner ini juga hadir dalam aplikasi online yaitu salah satu menu KULINER pada aplikasi Banyuwangi Torism. Sehingga untuk menghindari kerumunan, masyarakat tetap dapat menikmati sajian local khas banyuwangi melalui pemesanan secara online.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 25 Sep 2024
- KAB. BANYUWANGI
- Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kabupaten banyuwangi
KAB. BANYUWANGI
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata