SEPATU KITA (Sekolah Dapat Upah Keterampilan Tambah)
Berjalan dengan pengembangan
partisipasi siswa, pendidikan, stimulus
MARYATI Cs
SDG's - Pendidikan Berkualitas
Oecd -
RB Tematik -
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - Top 99/2020
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
<p>Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui SMP Negeri 1 Arjosari berupaya mewujudkan tujuan pendidikan berkualitas dan berdaya guna. Namun, upaya ini terkendala dengan masalah siswa terlambat, membolos, atau mengalami kecelakaan. Hal itu salah satunya disebabkan oleh jarak rumah jauh dari sekolah, terbatasnya alat transportasi umum, kondisi geografis dan topografis yang curam dan terjal, serta sering terjadi longsor dan banjir. Untuk mengatasi permasalahan itu sekolah berinovasi menyediakan asrama untuk 30 siswa bermasalah tersebut. Memanfaatkan ruang keterampilan dan gudang, SMPN 1 Argosari membuat asrama. Inovasi ini diberi nama Segisentri (Sekolah Pagi Sore Nyantri). Pada 14 Juli 2016 inovasi dikembangkan menjadi Sekolah Dapat Upah Keterampilan Tambah (Sepatu Kita). Inovasi ini memberikan fasilitas berupa asrama bagi siswa bermasalah seperti sering terlambat, membolos, dan bahkan putus sekolah yang disebabkan oleh rumah yang jauh ataupun perjalanan ke sekolah yang rawan kecelakaan. Selain mendapat tambahan ilmu agama, siswa juga mendapatkan keterampilan budidaya jamur tiram. Tahun 2017 siswa dibekali keterampilan budi daya sayuran yang hasilnya untuk konsumsi siswa sehari-hari. Sayuran dipupuk dengan pupuk organik memanfaatkan log yang tidak produktif. Inovasi ini sempat terhenti pada akhir 2017 akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Pacitan. SMP Negeri 1 Arjosari yang letaknya tidak jauh dari aliran Sungai Grindulu juga terkena dampaknya. Kerusakan parah dialami, termasuk asrama, rumah jamur dan kebun sayur. Semua terendam air dengan ketinggian mencapai 2 meter. Air banjir yang membawa material lumpur, memporakporandakan semua harapan Sepatu Kita. Pada 2018 Sepatu Kita bangkit. Langkah pertama yang dilkukan adalah melakukan rehabilitasi rumah jamur dan kebun sayur. Endapan lumpur bekas banjir dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Rumah jamur dan kebun sayur kembali produktif. Sambil beraktivitas di asrama, mereka giat berlatih sepak takraw. Mereka berhasil menjadi juara tingkat kabupaten. Tahun 2019 siswa Sepatu Kita bertambah menjadi 40 orang. Kegiatan di asrama ditambah dengan keterampilan wirausaha sapu lidi. Pada 2020 siswa diberi tambahan keterampilan budidaya lele. Semua keuntungan dari usaha jamur, sayur, sapu lidi, dan lele dibagi 60% untuk siswa dan 40% untuk sekolah. Keuntungan bagi siswa diwujudkan dalam bentuk subsidi makan. Sepatu Kita sangat efektif menangani masalah dan memberikan dampak positif. Dampak tersebut yaitu tidak ada siswa terlambat, membolos bahkan putus sekolah; terhindar dari resiko kecelakaan; mendapatkan tambahan ilmu agama; memperoleh ilmu kewirausahaan; mengurangi pengeluaran orang tua; serta meraih prestasi. Keberlanjutan Sepatu Kita didukung oleh komitmen para pemangku kepentingan(Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Komite Sekolah, dan Kemenag). Dukungan regulasi dan diversifikasi program (olah raga, seni budaya, dan keterampilan) menjadikan inovasi ini tetap berlanjut dan menjadi daya tarik siswa.Inovasi Sepatu Kita sangat mudah direplikasi terutama yang memiliki permasalahan sama. Sekolah yang telah mereplikasi inovasi adalah SMPN 2 Punung, MAN Pacitan, SMPN 1 Kebonagung dan SMPN 2 Donorojo.</p>
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 11 Dec 2024
- JAWA TIMUR
- Pendidikan Berkualitas
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kabupaten Pacitan
JAWA TIMUR
SMP Negeri 1 Arjosari