KENEK BERAKSI (Kakek Nenek Bersama Awasi Kesehatan Generasi)

Berjalan dengan pengembangan
pemberdayaan keluarga, pemberdayaan masyarakat, kesehatan, balita, ibu hamil, lansia
LURUH SETYORESMI CS
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik -
Penghargaan - TOP 45/2021
RB Tematik - stunting
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      KENEK BERAKSI (Kakek Nenek Bersama Awasi Kesehatan Generasi) adalah salah satu solusi pemecahan permasalahan kesehatan balita dan ibu hamil dengan pemberdayaan keluarga. Lansia seringkali menjadi kakek atau nenek yang tinggal serumah atau berdekatan dengan cucu atau anaknya yang sedang hamil, sehingga kakek atau nenek tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap kesehatan anak atau cucunya. Inovasi ini bertujuan untuk memberdayakan lansia/pra-lansia agar mampu memberikan pendampingan berwawasan kesehatan kepada keluarganya. 

Sampai saat ini salah satu permasalahan kesehatan yang dihadapi di Indonesia adalah masalah stunting. Pada tahun 2017 Puskesmas Trenggalek ditetapkan sebagai wilayah lokasi khusus (Lokus) penanganan stunting dimana prosentase Stunting di Puskesmas Trenggalek yaitu sebesar 16,09%. Berdasarkan Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Trenggalek pada Tahun 2017 didapatkan balita yang naik berat badannya (N/D) sebesar 56,01% (target: 60%), ibu hamil menderita anemia sebesar 24,12% (target: <20%) dan Konsumsi Fe sebesar 77,32% (target: 90%). 

Inovasi KENEK BERAKSI memiliki dua kegiatan yaitu TAUCU (Pantau Cucu) dan TAUMIL (Pantau Ibu Hamil). Kegiatan TAUCU dilakukan oleh Kakek atau Nenek Asuh yang memiliki anggota keluarga berusia balita dengan memantau kesesuaian menu makan balita dengan gizi seimbang. Sedangkan kegiatan TAUMIL dilakukan oleh Kakek atau Nenek Asuh yang memiliki anggota keluarga sedang hamil dengan memantau kepatuhan konsumsi tablet Fe ibu hamil. 

Setelah lebih dari 3 tahun berjalan dari Tahun 2017 sampai Tahun 2020, inovasi KENEK BERAKSI berkontribusi terhadap penurunan stunting balita sebesar 5,74% dan telah berhasil meningkatkan capaian penerapan gizi seimbang balita dari 60,21% menjadi 80,51% dan ibu hamil yang rutin minum tablet Fe meningkat dari 77,32% menjadi 94,92%. Hasil capaian tersebut pada tahun 2020 mampu berdampak pada meningkatnya balita yang naik berat badannya dan menurunkan jumlah ibu hamil yang menderita anemia, secara berturut-turut yaitu 69,08% (target: 60%) dan 16,18% (target: <20%). 

Keistimewaan inovasi KENEK BERAKSI yaitu terletak pada pelaksanaan intervensi gizi balita dan ibu hamil yang biasanya dilakukan langsung oleh tenaga kesehatan, namun pada inovasi ini ada kontribusi Lansia/Pra-Lansia sebagai pelaksana kegiatan intervensi sehingga dapat memaksimalkan waktu, biaya dan tenaga. Selain itu juga melibatkan peran lintas sektor seperti kader posyandu lansia, Camat Trenggalek, Danramil, Kapol Sub Sektor Polres Trenggalek, TP-PKK, Kepala Desa/Lurah dan Tokoh Masyarakat dalam pendampingan, perlindungan dan penggerakan sasaran. 

Inovasi KENEK BERAKSI memiliki potensi untuk direplikasi di tempat lain karena pelaksanaannya mudah dilakukan dan semua wilayah berpotensi memiliki kaderisasi kesehatan yang dimungkinkan membantu dan mendukung inovasi serta biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan tidak terlalu besar.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 24 Oct 2024
  • JAWA TIMUR
  • Kehidupan Sehat dan Sejahtera

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 198
  • 0
  • 0
  • 0

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten trenggalek

JAWA TIMUR

UPTD Puskesmas Trenggalek

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy