KUTUK EMAS ( KETUK BATUK OLEH MASYARAKAT )
Berjalan
kesehatan
Nur wahyudi.Cs
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik -
Penghargaan - INNOVATIVE GOVERNMENT AWARD 2022
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh yang lain. Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium Tuberculose .sekitar 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB di dunia, terjadi di berbagai negara berkembang. Kematian wanita akibat TB lebih banyak dari pada kematian akibat kehamilan, persalinan, dan nifas, dengan perkiraan peningkatan jumlah pasien sekitar 2,8 hingga 5,6 juta jiwa setiap tahun, dan sekitar 1,1 hingga 2,2 juta kematian akibat TB. Di Indonesia, sampai kini tercatat sekitar seperempat juta kejadian kasus dan 140.000 kematian akibat TB setiap tahun.Hal ini menunjukkan bahwa TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia, dan di Indonesia,sehingga membutuhkan perhatian khusus dari semua pihak.Komitmen Nasional Pemerintah Indonesia menetapkan pengendalian TB sebagai prioritas kesehatan nasional yang didukung dengan komitmen global, yaitu Millenium Development Goals (MDGs). Pengembangan
Program pengendalian TB dengan strategi Directly Observed TreatmentShort-Course (DOTS) di Indonesia sudah dilaksanakan sejak tahun1995, dengan melibatkan seluruh fasilitas kesehatan seperti Puskesmas,Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM), rumah sakit pemerintah danswasta, poliklinik lapas, klinik perusahaan, dokter praktik mandiri dsb. Tempat kerja merupakan lingkungan dengan populasi yang terkonsentrasi pada tempat dan waktu yang sama, sehingga merupakan salah satu lingkungan potensial dalam penularan TBC Di diwilayah puskesmas Tanon II periode Januari - Juli tahun 2020 tingkat penemuan penderita sangat rendahPeraturan Menteri Kesehatan no 67 tahun 2016 upaya penemuan Penderita TBC bisa secara aktif dan pasif,yaitu pasien datang ke Puskesmas secara sukarela ( Aktif) untuk melakukan pemeriksaan dan secara pasif petugas datang ke rumah dengan melakukan pemeriksaan kontak bila ditemukan ada yang dicurigai mempunyai gejala TBC. dalam kebijakan penanggulangan penyakit TBC salah satunya adalah dengan peran serta masyarakat dalam kemandirian penanggulangan penyakit TBC
Pada tahun 2020 di wilayah Puskesmas Tanon II yang terdiri dari 8 desa tingkat pencapaian penemuan penderita TBC sangat rendah cakupan suspek yang datang ke Puskesmas hanya 43 orang dari 380 orang yang ditargetkan. Angka penemuan TBC All kasus sangat rendah yaitu baru 9 penderita TBC yang ditemukan dari 38 Kasus yang seharusnya di temukan.
Maka di perlukan upaya dan strategi yang bisa menaikkan dan menemukan penderita TBC di masyarakat dengan strategi KUTUK EMAS. masyarakat di upayakan agar berperan aktif dalam pembrantasan penyakit TBC. dengan harapan dengan pemberdayaan masyarakat seperti ini program pemberantasan penyakit menular dapat diatasi.
Program inovasi KUTUK EMAS untuk menemukan penderita TBC melalui peran serta masyarakat di wilayah Puskesmas Tanon II. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka pemberantasan penyakit TBC. Diawali dengan koordinasi lintas program dan lintas sektoral di wilayah Kecamatan Tanon yang telah disepakati untuk dilakukan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit TBC di masyarakatKutuk Emas membentuk tim kader yang terdiri dari mantan penderita TBC yang sudah sembuh, pengawas minum obat (PMO), tokoh masyarakat, kader TBC dan petugas kesehatan. Dalam penanganan TBC, Kutuk Emas menggunakan metode aktif yaitu jemput bola dimana tim Kutuk Emas yang lebih pro aktif untuk menghimpun informasi dari masyarakat terkait gejala TB yang kemudian ditindak lanjuti mendata dan mendatangi masyarakat yang patut diguga mengalami gejala TB. Berdasar informasi warga, tim Kutuk Emas langsung mengunjungi warga yang mengalami gejala TB. Informasi dapat melalui kader kutuk mas atau langsung ke petugas puskesmas.Melakukan screaning TB pada warga yang mengalami gejala TB. Dari hasil screaning yang suspect TB dilakukan pemeriksaan dahak. Setelah diketahui hasil pemeriksaan dahak dan hasilnya positif akan dilakukan pengobatan selama kurang lebih 6 sd 8 bulan.Data terkait ditemukan suspect di wilayah puskesmas Tanon 2 sebagai berikut :1. Tahun 2020 : 432. Tahun 2021 : 493. Tahun 2022 (sd bulan Juli) : 69Pada tahun 2022 mengalami peningkatan suspect TB, hal ini menunjukkan efektifnya program kegiatan Kutuk Emas yang dilakukan di wilayah Puskesmas Tanon 2.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 09 Sep 2024
- JAWA TENGAH
- Kehidupan Sehat dan Sejahtera
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kabupaten Sragen
JAWA TENGAH
Dinas Kesehatan