Panterling (Pelayanan Terpadu Keliling)

Berjalan dengan pengembangan
kesehatan
Prihatin Natalinawati Cs
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik - Penyelesaian Kemiskinan
Penghargaan - INNOVATIVE GOVERNMENT AWARD 2022
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      Berdasarkan Permenkes No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, diamanatkan bahwa puskesmas wajb melaksanakan paradigma sehat, dimana puskesmas berkewajiban mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya pencegahan dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.Panterling (pelayanan terpadu keliling) digagas karena masih ada beberapa cakupan program yang belum tercapai di kecamatan sumberlawang, khususnya pada kelompok rentan di wilayah dengan akses yang sulit terjangkau tenaga kesehatan. Program ini merupakan kerjasama berbagai pihak melalui kemitraan pemerintah desa, lintas sektor, dan pihak swasta. Melalui program ini dilaksanakan pelayanan terpadu keliling dengan berbagai program terpadu didalamnya. panterling ini ditujukan supaya derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat serta masyarakat yang rumahnya sangat jauh dengan fasilitas layanan kesehatan dapat berobat dengan mudah karena adanya pelayanan terpadu keliling tersebut.sebelum adanya panterling ini masyarakat sangat kesulitan ketika akan berobat karena mengingat wilayah kerja puskesmas sumberlawang jangkauannya sangatlah luas, banyak rumah yang berada dibagian pelosok dan terpencil sehingga sangat sulit untuk datang ke fasilitas kesehatan. maka dengan diperkenalkannya panterling masyarakat cukup terbantu, meskipun saat pelaksanaan terkadang masih terkendala dengan keterbatasannya petugas seperti dokter atau perawat yang datang kesana. tetapi sampai saat ini masih terus dilakukan monitoring dan evaluasi agar kegiatan panterling dapat tetap terlaksana dan semakin baik kedepannya. Program panterling berdampak signifikan terutama kelompok rentan, lansia, ibu hamil, bayi, dan balita. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya cakupan pelayanan skrining kesehatan sesuai standart di tahun 2019 dari 89 % menjadi 99,2 % di tahun 2021, pelayanan kesehatan hipertensi dari 81,4 % di tahun 2019 menjadi 95,8 % di tahun 2021,Pelayaan penderita DM (diabetus melitus) dari 67,6 % di tahun 2019 menjadi 84,6 % di tahun 2021, meningkatnya jumlah deteksi dini ibu hamil resiko tinggi dari 87% ditahun 2020 menjadi 98,4% di tahun 2021, sehingga AKB mengalami penurunan, AKB dari tahun 2020 sejumlah 8 kasus menjadi 3 kasus kematian, dan AKI tidak ada peningkatan.  menurunnya capaian stunting dari 10,4 % di tahun 2020 menjadi 3,11% di tahun 2021.Masyarakat tidak perlu berjalan terlalu jauh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Mereka mendapatkan pelayanan yang lebih baik, berkualitas sehingga angka kesakitan dan kematian pada kelompok rentan diwilayah dengan akses sulit menjadi sangat menurun. Sehingga program panterling secara umum berhasil meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sumberlawang. Melalui program Panterling yang akan menjadikan akses pelayanan mudah untuk dijangkau , merata dan berkualitas bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan dan rentan terhadap penyakit, serta meningkatkan capaian berbagai program Puskesmas antara lain program pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P), kesehatan ibu dan anak ( KIA), Upaya kesehatan gizi masyarakat (UKGM), kesehatan Lingkungan (Kesling) dan promosi kesehatan (Promkes) yang belum tercapai.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 09 Sep 2024
  • JAWA TENGAH
  • Kehidupan Sehat dan Sejahtera

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 126
  • 0
  • 0
  • 2

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten Sragen

JAWA TENGAH

Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perindustrian

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy