Kurasi Ringkasan

                      1. Dasar Hukum 
Dasar hukum terkait Inovasi Jaka Tingting, yaitu sebagai berikut:

   Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi;
   Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang;
   Pedoman Pengukuran Tingkat Perkembangan UKBM Tahun 2016 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

2. Permasalahan
Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 di Indonesia persentase balita umur 0-59 bulan yaitu gizi buruk (3,9%), gizi kurang (13,8%), sangat pendek (11,5%), pendek (19,3%), sangat kurus (3,5%) dan kurus (6,7%). Persentase balita umur 0-59 bulan di Provinsi Jawa Timur gizi buruk (3,35%), gizi kurang (13,43%), sangat pendek (12,9%), pendek (19,9%), sangat kurus (2,9%) dan kurus (6,3%).
Profil Kesehatan Nasional tahun 2018 menunjukkan jumlah posyandu balita yang tersebar di seluruh Indonesia berjumlah 283.370. Rata-rata balita ditimbang di Indonesia adalah 68,37% anak per bulan, dan rata-rata di Jawa Timur 79,20%. Persentase balita ditimbang di Kota Mojokerto tahun 2018 yaitu 66,5% dan dibawah target Kota Mojokerto yaitu 80%. Capaian persentase balita ditimbang tahun 2019 di UPT Puskesmas Mentikan yaitu 82%.

3. Isu Strategis
Inovasi JAKA TINGTING selaras dengan kategori sinovik 3 yaitu Kesehatan. Hal ini mendukung pencapaian tujuan pelaksanaan SDGs kedua dan ketiga yaitu menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan; menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia. Sesuai dengan sasaran RPJMN yaitu 1) Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita 2) Menurunnya prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak di bawah dua tahun/baduta; dan 3) Menurunnya prevalensi wasting (kurus) pada anak balita. Serta, mendukung isu strategis RPJMD Kota Mojokerto 2018-2023 yaitu Mewujudkan sumber daya manusaia (SDM) yang Berdaya Saing dan Berkualitas, terutama meningkatnya Kualitas dan Akses Kesehatan. Selain itu, mendukung Standar Pelayanan Minimal (SPM) terkait pelayanan kesehatan dasar terutama pada pelayanan kesehatan balita.

4. Metode pembaharuan
Keunikan inovasi ini yaitu ibu balita atau pengasuh balita dimotivasi untuk mengajak balita datang ke posyandu secara rutin oleh orang tua asuh. Setiap balita yang datang untuk timbang akan mendapatkan reward. Serta, pemberian stempel di buku KIA bentuk senyum sebagai penanda hasil penimbangan naik, dan stempel sedih apabila hasil penimbangan tetap atau turun.

5. Kebaharuan
JAKA TINGTING merupakan kepanjangan dari Ajak Balita Timbang Rutin cegah stunting. Program inovasi ini merupakan upaya Puskesmas Mentikan untuk meningkatkan persentase D/S di wilayah kerja Puskesmas Mentikan. Intervensi dilakukan untuk meningkatkan status gizi balita. Keunikan inovasi ini yaitu ibu balita atau pengasuh balita dimotivasi untuk mengajak balita datang ke posyandu secara rutin oleh orang tua asuh. Setiap balita yang datang untuk timbang akan mendapatkan reward. Reward yang diberikan bisa berupa balon, mainan, ataupun makanan. Serta, pemberian stempel di buku KIA bentuk senyum sebagai penanda hasil penimbangan naik, dan stempel sedih apabila hasil penimbangan tetap atau turun.

6. Tahapan Inovasi/Spesifikasi Produk
Tahapan dalam pelaksanaan kegiatan inovasi yaitu :
   a. Validasi data balita di lapangan
   b. Sosialisasi kepada masyarakat terutama keluarga yang mimiliki balita melalui pertemuan rutin kelurahan dan grup ibu balita
   c. Pendampingan balita untuk timbang rutin oleh orang tua asuh
   d. Memberi reward kepada balita yang datang ke posyandu
   e. Melakukan posyandu 5 meja dengan pemberian stempel senyum/sedih pada buku KIA
   f. Merujuk balita terduga status gizi kurang ke Puskesmas
   g. Verifikasi hasil pengukuran balita terduga stunting
   h. Melakukan rujukan internal
   i. Melakukan intervensi gizi
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya