BAKUL RINGPASS (Gerobak Kuliner sebagai Jaring Pengaman Sosial)
Berjalan dengan pengembangan
Penertiban PKL, GBK
Divisi Pemasaran dan Penjualan PPKGBK
SDG's - Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Oecd -
RB Tematik -
Peningkatan Investasi
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - Top 99/2019
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
Gelanggang Olahraga Bung Karno (GBK) merupakan tempat yang selalu ramai dengan berbagai macam kegiatan. GBK terletak di kawasan strategis ibukota dan berfungsi sebagai kawasan olahraga dan nonolahraga. Kondisi ini kerap kali dimanfaatkan oleh PKL untuk berdagang, namun keberadaan PKL menjadi sumber dilema bagi GBK. Di satu sisi, PKL memudahkan masyarakat untuk mendapatkan makanan dan minuman ringan, tetapi di sisi lain, hal ini menimbulkan masalah sosial seperti kemacetan lalu lintas, lingkungan yang kumuh, pengalihan fungsi pedestrian, premanisme, dan permasalahan lainnya.
Manajemen GBK berusaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan menjadikan kawasan GBK lebih nyaman melalui kerapihan, kebersihan, ketertiban, keamanan, estetika, dan pelayanan lainnya kepada para pengguna fasilitas GBK. Sejak November 2016, Manajemen GBK telah berinisiatif untuk menata PKL di kawasan GBK agar lebih teratur, terdata, memiliki harga produk yang terjangkau, memiliki kualitas yang baik, serta dapat menjadi sektor pengembangan usaha GBK. Langkah yang diambil adalah melakukan pendataan para pedagang untuk memudahkan pengawasan operasional gerobak kuliner GBK di lapangan. GBK berhasil memberdayakan 32 PKL liar yang bertransformasi menjadi pedagang gerobak kuliner GBK.
Transformasi PKL menjadi pedagang gerobak kuliner GBK merupakan upaya manajemen GBK dalam memberikan rasa aman secara sosial bagi kelompok PKL tersebut, yang dikenal dengan istilah Jaring Pengaman Sosial atau Social Safety Net. Gerobak Kuliner GBK (Bakul GBK) dianggap sebagai jaring pengaman sosial yang membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menanggulangi permasalahan PKL. Program Bakul GBK ini berdampak positif bagi keberlangsungan hidup para PKL yang tetap dapat memperoleh sumber penghidupan di kawasan GBK. Program ini merupakan implementasi inisiatif GBK dengan biaya yang minim karena melibatkan Koperasi Karyawan GBK dan PKL sebagai penggerak utamanya.
Jaring Pengaman Sosial memberikan dampak positif bagi para PKL karena mereka mendapatkan jaminan legalitas dan akses lokasi, sehingga tidak ada lagi razia, penertiban, dan pungutan liar yang menghantui mereka. Mereka juga memiliki kepastian penghasilan. Selama penerapan program Bakul GBK, para pedagang gerobak kuliner GBK dapat meraih pendapatan sekitar Rp 8,6 juta per bulan. Selain itu, jaring pengaman sosial juga memberikan dampak positif bagi pelayanan di Kawasan GBK. Para pedagang gerobak kuliner GBK secara sukarela membantu menjaga keamanan, kebersihan, dan pelayanan pengunjung di GBK. Setelah dua tahun berjalan sejak pertama kali dilaksanakan pada November 2016, program Bakul GBK telah menghasilkan dampak yang besar. Keberadaan gerobak kuliner GBK sangat membantu masyarakat dalam memperoleh kebutuhan instan di kawasan GBK, seperti minuman kemasan, kopi siap saji, berbagai macam makanan ringan, serta penjualan starter pack kartu cashless parking dan top-up saldo untuk memudahkan para pengguna fasilitas parkir di GBK.
Program Bakul GBK diharapkan dapat menjadi pilot project bagi kawasan lain sebagai solusi untuk penertiban PKL, premanisme, dan permasalahan lainnya.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 18 Oct 2024
- DKI JAKARTA
- Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Kementerian Sekretariat Negara
DKI JAKARTA
Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno