TAMPLEK (Taman Proklim Lebah Klanceng)

Berjalan dengan pengembangan
Lingkungan Hidup, Perubahan Iklim, Budidaya, Madu, Klanceng
FATIHUL UMAM
SDG's - Ekosistem Daratan
Oecd -
RB Tematik - Penyelesaian Kemiskinan
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - Top 99/2019
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

Inisiatif pengembangan Taman Proklim Lebah Klanceng (TAMPLEK) berawal dari fenomena pembalakan liar dan laju deforestasi yang semakin tinggi, sehingga berakibat pada kerusakan lingkungan hidup dan peningkatan laju perubahan iklim. Berbagai macam bencana yang terjadi di Kabupaten Kebumen dalam satu dekade terakhir seperti tanah longsor, banjir dan kekeringan disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup. Perubahan iklim, baik secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh aktivitas manusia yang mengubah komposisi atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan. Data penebangan kayu di masing-masing Kecamatan di Kabupaten Kebumen rata-rata lebih dari 2000m³ per tahun. 
Melihat kondisi tersebut Dinas Perkim LH Kabupaten Kebumen tergerak untuk menciptakan inovasi berupa Taman Proklim Lebah Klanceng (TAMPLEK) yang dapat mengurangi pembalakan liar dan laju deforestasi. Inovasi ini terletak di Desa Kalipoh Kecamatan Ayah dan merupakan pilot project Taman Tetumbuhan dan Budidaya lebah Klanceng. Lebah Klanceng (Trigona) ini merupakan jenis lebah tanpa sengat (stingless) yang menghasilkan madu dan propolis. Madu dan propolis yang dihasilkan sangat ditentukan oleh keberadaan tanaman sebagai sumber pakan di sekitar sarangnya. Pepohonan yang ada di sekitar lahan budidaya menjadi penopang pakan lebah Klanceng untuk memproduksi madu, sehingga masyarakat semakin sadar untuk menjaga kelestarian lingkungan. Beberapa jenis tanaman bantuan Pemerintah Kabupaten Kebumen yang memperkaya Taman Proklim Lebah Klanceng yaitu duren, blimbing, kakao, klengkeng, mangga, rambutan, kopi, pacar air, kenikir kuning, marigol, dan bunga kertas. Selain bantuan dari pemerintah, masyarakat juga secara swadaya menanam bunga dan pohon untuk menambah pakan lebah klanceng. Usaha perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup berjalan seiring dengan peningkatan jumlah koloni lebah Klanceng dan budidaya tanaman dan bunga. Selain ramah lingkungan, inovasi ini mempunyai multiplier effect terhadap upaya pengentasan kemiskinan, peningkatan ketahanan pangan, dan pemberdayaan masyarakat. 
Sebagai payung hukum menuju lingkungan yang lestari, masyarakat menginisiasi terbitnya Peraturan Desa tentang perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup. Perkembangan budidaya klanceng meningkat sangat pesat dari tahun 2016 sebanyak 567 koloni dengan omset Rp. 56.700.000, menjadi 
12.139 koloni dengan omset Rp. 1.213.900.000 pada tahun 2018. Budidaya lebah Klanceng juga telah direplikasi di desa-desa lain di Kabupaten Kebumen baik secara individu/keluarga maupun kelompok. Hasil nyata terlihat dari meningkatnya tutupan vegetasi hutan dari 150 Ha. pada tahun 2016 menjadi 162 Ha. pada tahun 2018.

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 25 May 2024
  • JAWA TENGAH
  • Ekosistem Daratan

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 175
  • 0
  • 0
  • 3

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten Kebumen

JAWA TENGAH

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy