Kurasi Ringkasan

                      Pola pengelolaan masalah kesehatan di masyarakat, saat ini telah bergeser dari upaya promotif (peningkatan) dan preventif (pencegahan), kepada upaya kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan). Kemudian, belum terjangkaunya semua masyarakat dalam pelayanan kesehatan di 13 wilayah kecamatan, tentunya memerlukan penanganan, dimana sebagian masyarakat belum mengetahui bahaya kesehatan yang sedang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. 
Sejalan dengan permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan berupaya mengatasinya melalui pelayanan inovasi berupa kunjungan rumah Cageur Jasa.
Pelayanan kunjungan rumah Cageur Jasa di Kota Tangerang, dilaksanakan secara serentak pada 36 Puskesmas di Kota Tangerang, setiap hari kerja oleh tim Cageur Jasa. Keberadaanya menjadi ujung tombak bagi petugas kesehatan untuk menindaklanjuti keadaan riil yang terjadi di lapangan. Dimana pelayanannya, dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang status ekonomi masyarakat. Lokasi yang sulit dijangkau sampai dengan yang tersulit, gender, disabilitas, usia dan mencakup seluruh siklus kehidupan manusia Janin, Bayi, Balita, Remaja, Usia Produktif, Ibu Hamil dan Lanjut Usia, tak luput dari sasaran para tim Cageur Jasa.
Beberapa dampak positif dari kegiatan kunjungan Rumah Cageur Jasa terhadap keberhasilan program, antara lain : a. Jumlah penderita baru TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati di suatu wilayah selama 1 tahun, tahun 2017 = 1829 meningkat di tahun 2018 menjadi 3893.; b. Temuan Kasus Hipertensi tahun 2016 = 58.773 kasus , di tahun 2017 = 76.637 kasus dan tahun 2018 meningkat menjadi = 105.583 kasus.; 
c. Temuan Kasus Diare yang tertangani tahun 2016 = 20.969 kasus, di tahun 2017 39.557 kasus dan tahun 2018 meningkat menjadi = 53.667 kasus; d. Tahun 2017 cakupan skrining risiko PTM 14,2 % (168.401 dari 1.187.120 sasaran ), tahun 2018 naik menjadi 31,3 % ( 376.119 dari 1.202.387 orang sasaran); e. Kota Tangerang sejak 28 Desember 2018 telah terbebas dari Open defecation free (Buang air besar disembarang tempat). 
Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengakses sarana pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah, membuat terobosan ini akan menjadi layanan yang sangat strategis untuk menunjang keberhasilan program kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya