Pengembangan Klinik Konsultasi Agribisnis
Berjalan
Pertanian, Kelompok Tani, Budidaya Pertanian
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Playen
SDG's - Tanpa Kelaparan
Oecd -
RB Tematik -
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - Top 35/2016
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
Kegiatan agribisnis Gunungkidul didominasi oleh petani dengan proporsi 54,41% dari total jumlah penduduk, dengan total luas lahan 148.536 ha. 75,43% dari petani merupakan petani gurem yaitu petani yang memiliki luas lahan kurang dari 5.000 m2 mencapai 125.415 rumah tangga. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabu paten Gunungkidul membantu para petani gurem untuk meningkatkan produktivitasnya.
Penyuluhan yang dilakukan BP2KP dalam bentuk Klinik Konsultasi Agribisnis (KKA) masih bersifat konvensional berupa tatap muka petugas dengan petani dan kelompok tani dan bersifat top down. Kontribusi kegiatan ini belum dirasakan manfaatnya oleh petani/kelompok tani untuk meningkatkan produktivitasnya.
Sejak akhir tahun 2014, BP2KP melakukan revitalisasi KKA sehingga menjadi layanan yang lebih baik. Perbaikan yang dilakukan adalah sistem dan standar pelayanan, kepastian pelayanan menyangkut persyaratan, biaya, dan waktu penyelesaian, dan kompetensi petugas.
Kegiatan penyuluhan di kecamatan dan desa dilakukan dengan memetakan potensi pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Pelayanan KKA diberikan dalam bentuk pelatihan, pemagangan, pengembangan jejaring, dan inkubator agribisnis. Prosedur KKA meliputi konsultasi di tingkat kecamatan, pencatatan permasalahan, konsultasi didukung informasi berupa perpustakaan, ruang display, atau kebun percontohan, dan pendampingan bisnis pertanian.
Sebelum inovasi, petani dan kelompok tani tidak mendapat sarana konsultasi yang memadai tentang bisnis pertanian. Sesudah inovasi, mereka memperoleh pendampingan untuk meningkatkan bisnis pertanian. Setelah ada inovasi, permasalahan agribisnis pertanian, perikanan, dan kehutanan telah mendapat bantuan konsultasi dan pembinaan. Konsultasi dihadiri rata rata 288 peserta, 16 penyuluhan per bulan dengan 116 penyuluh dan 1.856 penerima penyuluhan. Kerja sama antar pemangku kepentingan terlaksana. Penghargaan dari pemerintah pusat diraih. Kemampuan petani dan hasil panen meningkat. Keberhasilan penyuluhan berdampak langsung pada peningkatan kegiatan petani, peningkatan penghasilan, kepemilikan aset, dan kesejahteraan masyarakat. Pendapatan sektor pertanian meningkat. Keberhasilan inovasi membutuhkan komitmen petugas penyuluhan, kerja sama pemangku kepentingan, dan partisipasi petani. Pelatihan dan peningkatan kapasitas penyuluh ter bukti meningkatkan kualitas petani yang dibimbing.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 09 Dec 2024
- DI Yogyakarta
- Tanpa Kelaparan
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kabupaten gunungkidul
DI Yogyakarta
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan (BP2KP)