Gerbang Penyandang Disabilitas Sukses (GENDIS)

Berjalan dengan pengembangan
lapangan kerja, kesejahteraan, disabilitas
Budi Suharyanto Cs
SDG's - Tanpa Kemiskinan
Oecd -
RB Tematik - Penyelesaian Kemiskinan
Penghargaan - Top 99/2020
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      <p>Tidak memiliki pekerjaan tetap dan keterampilan membuat sebagian besar penyandang disabilitas yang tinggal di wilayah perkotaan dan pinggiran menjadi pengemis atau pengamen di jalanan. Di Kabupaten Banyumas, tercatat ada 1.235 penyandang disabilitas yang rentan permasalahan sosial. Sebanyak 201 orang menjadi pengemis/ pengamen, 440 orang tidak mempunyai keterampilan dan menganggur, 354 orang mempunyai usaha tetapi kurang berkembang, dan 240 orang kurang mendapat dukungan dari keluarga untuk mengikuti pelatihan atau bekerja. Berangkat dari persoalan tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuasin meluncurkan Inovasi Gerbang Penyandang Disabilitas Sukses. Inovasi ini fokus menggarap empat aspek yaitu: Pertama, mengubah paradigma penanganan difabel yang semula mengedepankan belaskasihan (charitas) menjadi difabel mandiri. Kedua, mengubah pola pikir jenis pekerjaan para difabel, semula senang menjadi pengemis/pengamen menjadi difabel yang mempunyai kecakapan hidup dan pekerjaan yang layak. Ketiga menggerakkan unsur pemerintah untuk bermitra sosial dengan swasta, paguyuban difabel, organisasi sosial dan pemerintahan desa dan masyarakat untuk bergotong royong membantu penanganan penyandang disabilitas. Keempat, mengubah pola pengasuhan, perawatan dan pendampingan dari keluarga yang tertutup menjadi terbuka Inovasi ini menggerakan kepedulian pemerintahan desa dalam menangani penyandang disabilitas melalui Gerbang Penyandang disabilitas sukses di tingkat desa (GendisDesa). Berkat penerapan inovasi ini, penanganan penyandang disabilitas menunjukkan kemajuan, hal itu dapat dilihat di antaranya dari penurunan jumlah penyandang disabilitas yang mengemis. Pada 2016 tercatat sebanyak 88 orang mengemis di 21 lokasi, turun menjadi 2 orang pada 2019. Dari sisi kemitraan, juga menunjukkan kemajuan. Pada 2016 hanya tergabung 10 mitra, angka ini meningkat menjadi 99 mitra kerja pada 2019. Penerima manfaat inovasi ini juga meningkat, dari 48 orang pada 2016, meningkat menjadi 288 orang pada 2019. Inovasi ini juga mendorong peningkatan pembiayaan, tahun 2016 baru sebesar Rp100 juta, pada 2019 angkanya meningkat menjadi Rp1 miliar. Inovasi ini sendiri memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas mendapat pelayanan kebutuhan yang mereka perlukan. Keberhasilan penyelenggaraan inovasi ini juga menginspirasi gerakan peduli penanganan permasalahan penyandang disabilitas di wilayah Barlingmascakeb. Maka tidak mengherankan bila hal itu juga mendorong upaya menjaga keberlanjutan program yang ditunjukkan melalui : 1. Keputusan Bupati Banyumas nomor 130/80/ tahun 2020 tentang Pelayanan Publik Gerbang Penyandang Disabilitas Sukses (Gendis). 2. Surat Bupati Banyumas tentang pembentukan pelayanan public gerbang penyandang disabilitas sukses desa (gendis desa). 3. Pembinaan lewat radio on air suara difabel RRI Purwokerto setiap hari senin pukul 15.00 sd 16.00 wib. 4. Adanya sinergitas penanganan penyandang disabilitas se Barlimascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen). 5. Inovasi ini menjadi inspirasi penanganan penyandang disabilitas di Barlimascakeb oleh unsure pemerintah daerah, organisasi social dan mitra kerja sosial.</p>
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 11 Dec 2024
  • JAWA TENGAH
  • Tanpa Kemiskinan

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 659
  • 0
  • 0
  • 4

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten Banyumas

JAWA TENGAH

Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy