PHBS Terintegrasi Menyehatkan Ngada Mulai dari Keluarga
Kesehatan
Super Admin
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik -
Penghargaan - Top 99/2019
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
Sehat adalah modal dasar pembangunan. Menurut Hendrik Bloom, 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah perilaku 45%, lingkungan 30 %, pelayanan kesehatan 15 % dan genetik 10 %. Pada tahun 2010 Bupati dan Wakil Bupati Ngada menetapkan “Membangun Ngada dari Desa” sebagai paradigma pembangunan di Kabupaten Ngada. Paradigma dimaksud tentu harus diterjemahkan hingga menjadi kegiatan yang konkrit. Pertanyaan mendasar di sektor kesehatan adalah apa yang mau dilakukan di desa?. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan setinggi tingginya, dan masyarakat yang sehat itulah modal dasar dari pembangunan. Maka perilaku dan lingkungan harus menjadi objek utama pembangunan kesehatan tanpa mengesampingkan penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak. Keluarga menjadi fokus dan lokus pembangunan perilaku dan lingkungan tersebut.
Berdasarkan prinsip segmentasi pasar dalam social marketing, kita butuh data yang akurat agar intervensi dan pelayanan kesehatan menjadi objektif dengan demikian kita tidak memindahkan konstruksi masalah dalam pikiran kita kepada masyarakat. Agar mempunyai data yang akurat maka pengumpulan data melalui pengkajian dari pintu ke pintu mutlak dilakukan. Data hasil pengkajian harus direkap, ditabulasi, dianalisis dan dipetakan sampai mendapatkan peta masalah. Pekerjaan ini tidaklah mudah dan sudah tentu akan menghabiskan sumberdaya yang besar. Inovasi PHBS terintegrasi membangun sistem kerja yang dilengkapi dengan perangkat kerja (hardware) dan aplikasi (software) yang mampu mengintegrasikan beberapa program sekaligus. 1 orang dapat bekerja untuk beberapa program sekaligus. Pengkajian dilakukan dari pintu ke pintu menggunakan perangkat kerja yang disiapkan, dan aplikasi yang merekap, menganalisis dan memetakan masalah.
Aplikasi PHBS Terintegrasi berbasis Microsoft Office Excel yang bekerja secara offline sehingga bisa digunakan di semua daerah, dengan demikian pengkajian dan pengolahan data dapat dilakukan serentak pada suatu wilayah seperti kecamatan, kabupaten bahkan provinsi hingga nasional. PHBS Terintegrasi diciptakan tahun 2011 namun baru diujicobakan pada tahun 2016 di Kabupaten Ngada, Provinsi NTT. Hasilnya telah tersedia data dan informasi akurat secara berjenjang (tersedia rekapan dan analisis mulai dari tingkat RT, Desa, Kecamatan dan Kabupaten) terkait PHBS Tatanan rumah tangga lengkap dengan analisis per-indikator (10 indikator) keluarga sadar gizi 5 indikator dan rumah sehat 12 indikator. Gambarannya pun cukup signifikan. Bila sebelum menggunakan inovasi ini Keluarga Ber- PHBS misalnya cukup tinggi (70 -80%) namun setelah diuji menggunakan PHBS Terintegrasi ternyata jumlah keluarga ber-PHBS baru mencapai 11,33 %. Mengapa justru menurun, metode pengumpulan data sebelum PHBS Terintegrasi digunakan tidak valid. Sehingga hasil tidak menggambarkan populasi dan fakta di mana hampir semua orang merokok. Tidak merokok adalah salah satu indikator PHBS, satu saja indikator tidak dilaksanakan maka keluarga tersebut dikategorikan tidak ber-PHBS. Kini PHBS Terintegrsi telah disempurnakan dan telah mengintegrasi banyak data. Selain ketiga program besar tersebut sebelumnya, diintegrasikan pula data kependudukan, pendidikan dan pekerjaan, politik, KIA dan KB, PIS-PK, Belkaga, riwayat penyakit, golongan darah dan Stunting.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 24 Oct 2023
- Nusa Tenggara Timur
- Kehidupan Sehat dan Sejahtera
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kabupaten ngada
Nusa Tenggara Timur
Dinas Kesehatan