Kurasi Ringkasan

                      Angka kematian Ibu dan Anak merupakan salah satu tujuan pembangunan kesehatan. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai SDG’s ditargetkan rasio kematian ibu kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup. Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal mengatur bahwa ibu hamil, ibu bersalin serta bayi baru lahir harus mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan standar kesehatan. Kemudian mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas disebutkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Berdasarkan ketentuan tersebut, Puskesmas Buluspesantren II berupaya mengembangkan sebuah program inovasi yang melibatkan peran serta masyarakat yaitu Pedagang sayur keliling dalam usaha promotif dan preventif agar kematian Ibu dan Bayi secara maksimal dapat dicegah. Inovasi tersebut diberi nama SAKINA Peling. Program inovasi ini memberdayakan 68 pedagang sayur keliling yang ada di wilayah Puskesmas Buluspesantren II. Tahapan Inovasi ini dimulai dengan pembekalan pedagang sayur keliling diberikan sosialisasi dan orientasi tentang materi kesehatan khususnya kesehatan ibu hamil dan ibu bersalin. Dalam upaya promotif, pedagang sayur keliling kemudian memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat dibantu alat peraga berupa leaflet, brosur, serta atribut yang dikenakan. Dari masyarakat atau pembeli, pedagang sayur keliling dapat memperoleh informasi mengenai keberadaan ibu hamil baru dan ibu hamil risiko tinggi. Dalam upaya preventif, selanjutnya pedagang sayur keliling akan menginformasikan keberadaan ibu hamil baru maupun ibu hamil risiko tinggi kepada tenaga kesehatan terdekat sehingga dapat segera ditindak lanjuti oleh Puskesmas agar Ibu hamil tersebut mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sehingga kematian ibu dan bayi dapat dicegah sedini mungkin. Yang unik dari inovasi ini adalah bagaimana masyarakat dalam hal ini pedagang sayur keliling dengan latar belakang ekonomi dan pendidikan yang minim sekalipun dapat turut memberikan kontribusinya dalam pembangunan kesehatan. Hal ini tentu saja merupakan potensi besar mengingat pedagang sayur keliling ada disetiap daerah, bahkan di daerah pelosok sekalipun. Kematian ibu dan bayi adalah target capaian yang harus mendapat perhatian khusus karena merupakan salah satu Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dicapai oleh Puskesmas. Pada tahun 2017 di wilayah kerja Puskesmas Buluspesantren II didapatkan 1 kasus kematian ibu. Adanya inovasi Sakina Peling ini berpengaruh besar pada kesehatan Ibu dan anak, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Buluspesantren II. Hal ini ditunjukan dengan data di 2018 hingga tahun 2023 tidak ada kasus kematian Ibu. Sementara itu, di tahun 2017 juga terdapat sebanyak12 kasus kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas Buluspesantren II.  Angka ini menurun seiring dijalankannya inovasi SAKINA Peling yaitu di tahun 2018 menjadi 8 kasus dan tahun 2019 menjadi 3 kasus. Angka ini bertahan secara fluktuatif di tahun 2020 hingga 2023 yaitu 3 kasus di tahun 2020, 6 kasus di tahun 2021, 7 kasus di tahun 2022 dan 6 kasus di tahun 2023.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya