Kurasi Ringkasan

Permasalahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Porong yang melatar belakangi KOPI PAHIT adalah tingginya  angka stunting yang mencapai 22% di tahun 2019, kondisi ini juga terjadi di Kab. Sidoarjo (23.9%) dan wilayah Indonesia lainnya. KOPI PAHIT awalnya diimplementasikan dengan menerapkan 7 inovasi dari 6 program di tahun 2020. Namun, penatalaksanaan intervensi balita stunting dirasa kurang spesifik, sehingga dibutuhkan suatu cara untuk mengetahui penyebab/risiko penyebab stunting. Ide Aplikasi KOPI PAHIT di tahun 2022, dikembangkan untuk memudahkan mengetahui status balita stunting secara mudah dan cepat, membuat intervensi balita stunting lebih spesifik, karena aplikasi ini memiliki fitur kuesioner untuk mengidentifikasi faktor risiko penyebab stunting pada balita. Orangtua balita atau kader kesehatan dapat mengukur tinggi badan dan berat badan balita di posyandu atau di rumah secara mandiri. Kemudian, hasil pengukuran tersebut diinput melalui aplikasi KOPI PAHIT.  Jika terdeteksi stunting, akan dilanjutkan mengisi kuesioner yang bertujuan untuk memetakan faktor risiko penyebab stunting. Data yang telah terinput melalui aplikasi ini akan diolah melalui website admin untuk segera ditindak lanjuti oleh pemegang program melalui inovasinya. KOPI PAHIT berhasil menurunkan angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Porong dari 28% menjadi 10,8% Tahun 2020. Tahun 2021 kembali turun menjadi 10%. Dan berhasil turun menjadi 3,61% di Tahun 2022.

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya