Brexit (Braille E-Ticket And Extraordinary Access For Visual Disabilities)

Berjalan dengan pengembangan
Disabilitas, Netra, Kesehatan, Keadilan Sosial
Fira Dwijayanti Cs
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik -
Penghargaan -
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      Kota Malang dengan jumlah penduduk per Mei 2019 sejumlah 920.417 orang, tercatat 150 orang penyandang disabilitas netra dan sejumlah 112 orang terkonsentrasi di wilayah kerja Puskesmas Janti. Jumlah ini diyakini akan bergerak naik karena kondisi disabilitas netra bukan hanya disebabkan faktor kongenital semata. Pemenuhan hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya disabilitas netra seharusnya menjadi prioritas karena jumlahnya cukup banyak, selain itu kondisi disabilitas netra memaksa penderitanya lebih ekstra dalam mencapai kemandirian. Sayangnya Kota Malang belum mampu menjawab kebutuhan penyandang disabilitas netra karena belum tersedia fasilitas pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan dasar mereka (ramah disabilitas). 
Menjawab kebutuhan dasar bagi penyandang disabilitas netra dalam bidang kesehatan, pada awal tahun 2017 Puskesmas Janti Kota Malang mengimplementasikan BREXIT (Braille Eticket and Extraordinary Access for Visual Dissabilities). BREXIT dilaksanakan melalui 4 (empat) paket program dengan pendekatan baru. Pertama, Etiket Obat Braille untuk memudahkan penyandang disabilitas netra dalam memahami aturan minum obat. Kedua, guiding access untuk memudahkan penyandang disabilitas netra mengakses layanan kesehatan di Puskesmas Janti, yang terdiri atas guiding block, handrail, guiding carpet, papan nama ruangan bertuliskan huruf braille. Ketiga, On the Spot Dissabillities Health Services, berupa pengobatan yang dilaksanakan di luar gedung puskesmas untuk mendekatkan layanan kesehatan bagi penyandang disabilitas netra. Keempat, penyuluhan kesehatan untuk memberikan informasi kesehatan khususnya upaya promotif dan preventif tentang hal-hal berkaitan dengan kesehatan bagi penyandang disabilitas netra. 
Pemanfaatan BREXIT dipantau dengan evaluasi pencapaian melalui Audit Internal oleh tim Auditor Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Janti dengan memberikan kuesioner dalam huruf Braille kepada pasien penyandang disabilitas netra yang menggunakan pelayanan kesehatan di Puskesmas Janti. Hasil evaluasi terpantau dari 2 (dua) indikator yaitu kemandirian dalam mengakses pelayanan kesehatan dan kemandirian dalam memahami aturan minum obat. Pada indikator kemandirian dalam mengakses pelayanan kesehatan menunjukkan peningkatan dari 5% menjadi 71.06% ditahun 2017 dan 83.11% pada tahun berikutnya. Kuesioner mengukur kemampuan responden dalam mengetahui alur pelayanan di Puskesmas Janti mulai dari pintu masuk, ruang pendaftaran, ruang periksa, ruang tunggu, ruang farmasi sampai pintu keluar tanpa pendampingan orang lain. Pada indikator kemandirian dalam memahami aturan minum obat menunjukkan peningkatan dari 3% menjadi 74.17% pada tahun 2017 dan 86.17% pada tahun berikutnya. Kuesioner dipergunakan dalam rangka mengukur kemampuan responden dalam mengetahui aturan minum, interval minum, khasiat dan masa kadaluarsa obat tanpa pendampingan orang lain. 
BREXIT menjadikan Puskesmas Janti sebagai tempat pelayanan yang ramah bagi penyandang disabilitas netra, hal tersebut sebagai wujud keadilan sosial dalam pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan. Keberlanjutan pelaksanaan BREXIT akan sangat membantu penyandang disabilitas netra khususnya dalam hal peningkatan kemandirian dimana kemandirian tersebut menjadi titik utama yang harus dikuasai dan menjadi bekal penting dalam hidup bermasyarakat.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 05 Feb 2024
  • JAWA TIMUR
  • Kehidupan Sehat dan Sejahtera

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 192
  • 0
  • 0
  • 4

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kota malang

JAWA TIMUR

UPTD Puskesmas Janti Dinas Kesehatan

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy