Kurasi Ringkasan

                      Jawa Timur memiliki kekuatan dan modal sosial berupa Pondok Pesantren. Namun kekuatan dan modal sosial tersebut belum berfungsi optimal sebagai lembaga pengembang ekonomi masyarakat. Disisi lain, pada tahun 2019 angka kemiskinan di Jawa Timur berada pada posisi tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah provinsi Jawa Timur mengembangkan EKO-TREN (Pengembangan Ekonomi Berbasis Pesantren) melalui program One Pesantren One Product (OPOP).EKO-TREN dilaksanakan dengan pendekatan pemberdayaan ekosistem pesantren melalui 3 (tiga) pilar yaitu pesantrenpreneur, santripreneur, dan sosiopreneur. Inovasi EKO-TREN dilaksanakan dalam bentuk 5 aspek fasilitasi yaitu penguatan kelembagaan dan usaha, peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas produk, akses pemasaran, dan akses pembiayaan. Kelima aspek tersebut dilaksanakan dengan sinergi pentahelix dengan melibatkan unsur Pemerintah, Perguruan Tinggi, Komunitas Masyarakat, Dunia Usaha, serta Media.EKO-TREN berdampak signifikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini terlihat pada tahun 2020-2021, jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 4.125 orang. Selain itu, EKO-TREN mampu meningkatkan volume usaha Koppontren sebesar Rp.93,7 milyar (11,77%), dan peningkatan aset sebesar Rp.103,2 milyar (9,77%).Melalui EKO-TREN akan terwujud kesejahteraan masyarakat dan berkurangnya kesenjangan antara pelaku ekonomi lemah dan pelaku ekonomi kuat. Oleh karena itu, inovasi EKO-TREN sesuai dengan kategori pertama, yaitu Inovasi Pelayanan Publik yang Inklusif dan Berkeadilan.bukti data dukung : href=https://intip.in/ringkasanekotren>https://intip.in/ringkasanekotren
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya