SIP BANGET (Sistem Informasi Pariwisata BAtu peNgembanGan Ekonomi kreaTif)
Berjalan
Desa, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemberdayaan Masyarakat, Kearifan Lokal
Drs. Arief As Siddiq, MH.
SDG's - Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Oecd -
RB Tematik -
Peningkatan Investasi
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - TOP 99/2021
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
Kota Batu dikelilingi pegunungan dan kawasan hutan yang tersebar di 24 desa dan kelurahan. Dengan kekayaan alam dan udara yang sejuk maka Kota Batu sering disebut “De Kleine Switzerland”. Masyarakat Kota Batu sebagian besar berkultur petani, sehingga eksplor pariwisata belum optimal. Perlu pendampingan pemerintah dan stakeholder, untuk meningkatkan inovasi produk Industri parekraf yang dikembangkan secara instagramable berbasis estetika digital.
Dalam upaya pengembangan desa/kelurahan wisata, sangat perlu inovasi untuk menggerakkan perekonomian dengan memberdayakan masyarakat melalui Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berdasarkan potensi desa/kelurahan yang ada.
Inovasi SIP BANGET merupakan terobosan baru dengan mengembangkan Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sesuai potensi dan kearifan lokal setiap desa/kelurahan dengan pemanfaatan IT. Produk Industri Parekraf disusun terstruktur sehingga konsumen bisa berbelanja dengan sistem modern market dan bertransaksi secara cashless dan bisa diakses online. Sistem ini telah diterapkan pada Mall Bunga Sidomulyo yang merupakan pasar bunga serta produk Industri Parekraf pertama di Indonesia.
Inovasi “SIP BANGET” dilaksanakan dengan membimbing masyarakat untuk menggali dan memetakan potensi. Selanjutnya, mereka dilatih dan diedukasi dalam memberdayakan Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sesuai dengan potensi dan kearifan lokal dengan memanfaatkan aplikasi (https:// pariwisata.batukota.go.id) sebagai media untuk meningkatkan promosi dan pemasaran. Cukup dengan gawai, konsumen akan mendapatkan kemudahan mencari produk Industri Parekraf Kota Batu. Selain itu, promosi secara online juga dilaksanakan melalui event promosi pameran Produk Parekraf.
Desa/Kelurahan Wisata Kota Batu dahulu berkategori rintisan mulai berkembang memiliki Industri Parekraf dengan eksplorasi potensi dan kearifan lokal yang memberdayakan masyarakat setempat. Industri Parekraf ini muncul dari inisiatif masyarakat melihat potensi desa/kelurahannya dan termotivasi menciptakan lapangan kerja baru, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan potensi Industri Parekraf yang unik akan menarik minat wisatawan sehingga bisa meningkatkan kunjungan wisata di desa/kelurahan. Pelaku Industri Parekraf dan pengelola desa/ kelurahan wisata melakukan pengelolaan dengan memanfaatkan TIK sehingga meningkatkan promosi dan cakupan pemasaran desa/kelurahan wisata.
Di era Pandemi COVID-19, Pemerintah bersama seluruh stakeholder terkait memberikan edukasi kepada pelaku industri parekraf untuk meningkatkan pelayanan dengan menerapkan protokol kesehatan dan menyesuaikan produk serta kemasan sesuai permintaan pasar yang trending dengan memaksimalkan IT untuk memperluas pemasaran.
Strategi keberlanjutan dilaksanakan dengan Sosialisasi regulasi, Pelatihan dan pendampingan penguatan SDM dan kelembagaan, pelatihan manajemen Industri parekraf, sertifikasi SDM, event promosi dan pameran, dan studi inovasi ke desa wisata lain.
Inovasi SIP BANGET berpotensi untuk direplikasi dan diimplementasikan ke wilayah lain karena pelaksanaanya sederhana dan hampir semua daerah memiliki potensi wisata dan kearifan lokal yang bisa dijadikan industri parekraf dengan memaksimalkan TIK.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 18 Jul 2024
- JAWA TIMUR
- Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kota Batu
JAWA TIMUR
DINAS PARIWISATA