GEMES IMUT SI SUSI (Gedung Mess Serba Guna Inovasi Muratara Memanusiakan Manusia secara Manusiawi)
Berjalan
pendidikan, kesehatan, perilaku hidup bersih dan sehat
Lukman Cs
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik -
Penghargaan - TOP 99/2021
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
Suku Anak Dalam (SAD), terutama anak-anak, mayoritas belum mendapatkan haknya seperti pendidikan dan kesehatan. Jangankan menjangkau fasilitas yang layak, anak-anak SAD sebagian besar tidak mendapat sandang dan pangan yang cukup. Keadaan ini tergambar dengan kondisi tempat tinggal mereka yang berupa rumah kayu kecil berlantai tanah dengan pakaian seadanya, bahkan beberapa ada yang tinggal di pondok bambu beratap terpal dengan akses air yang susah sehingga tidak dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara bersama Dinas Sosial berusaha memecahkan masalah ini, agar SAD mendapatkan haknya sebagai warga negara, baik berupa hak mendapatkan pendidikan, hak jaminan kesehatan, hak penghidupan yang layak, dan hak identitas kependudukan. Oleh karenanya, dibentuklah inovasi “Gemes Imut Si Susi” Gedung Mess Serbaguna Inovasi Musi Rawas Utara Memanusiakan Manusia Secara Manusiawi. Inovasi Gemes Imut Si Susi merupakan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang secara unik mengumpulkan anak SAD usia sekolah dari 5 wilayah berbeda ke satu lokasi pemberdayaan. Inovasi terdiri dari multi layanan dan bekerja sama dengan stakeholder terkait agar penyelesaian masalah terkait anak usia sekolah dari SAD dapat lebih cepat dilaksanakan. Inovasi bersifat tuntas artinya mereka direkrut, dibina, mendapatkan pembelajaran/pendidikan, diawasi dan dijaga kesehatannya lalu dicarikan lapangan pekerjaan.
Mess Serbaguna telah dikunjungi berbagai instansi untuk kunjungan kerja maupun penelitian. Mess Serbaguna dilengkapi berbagai sarana dan prasarana pendukung kegiatan pemberdayaan. Setiap anak SAD diberikan pendidikan dengan sistem pendidikan formal dan non formal. Selain pengetahuan umum, mereka juga diajarkan keterampilan. Kegiatan selama pandemi dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan: memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Selain itu, mobilitas keluar-masuk serta pelaksanaan kegiatan yang melibatkan pihak luar juga dibatasi.
Dampak positif yang sangat signifikan setelah pelaksanaan inovasi adalah perubahan perilaku. Sebelumnya mereka jarang mandi, tidak bersih, pemalu, dan penyendiri. Namun sekarang, mereka telah dapat menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan lebih mampu bersosialisasi. Sekarang anak SAD telah mendapatkan pendidikan sekolah dan keterampilan. Melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, mereka telah memiliki dokumentasi kependudukan seperti Akta Kelahiran, KK dan KIA.
Tahun 2019, sebanyak 90 orang memperoleh layanan. Tahun 2020, tercatat 17 orang berhasil lulus dan mendapatkan ijazah. Dua diantaranya telah bekerja sebagai tenaga honorer dan TAGANA di Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas Utara. Tahun 2021, sebanyak 73 orang anak SAD yang masih memperoleh pelayanan di mess serba guna.
Bentuk strategi berkelanjutan dituangkan dalam bentuk Peraturan Bupati. Diharapkan ke depannya akan tersusun Peraturan Daerah demi keberlanjutan inovasi. Kerja sama berbagai pihak juga terus ditingkatkan sebagai bentuk strategi sosial.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 27 Oct 2024
- SUMATERA SELATAN
- Kehidupan Sehat dan Sejahtera
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kabupaten Musi Rawas
SUMATERA SELATAN
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana