AJA MAGIZ (Aksi Jitu Atasi Masalah Gizi)
Berjalan
Puskesmas, Gizi buruk, Gizi kurang, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), Ibu hamil KEK
EKA SULISTIYAH, A.Md.Gz
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik -
Penghargaan - TOP 99/2021
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
Kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Pagentan 2 pada tahun 2018 tercatata sebanyak 10,8%. Adapun di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 7,09%. Dari 23 kasus BBLR, 9 bayi lahir dari ibu hamil kurang energi kronik (KEK).
Sementara itu, cakupan balita gizi kurang di Puskesmas Pagentan 2 pada tahun 2018 sebesar 7,8%, lebih tinggi dari angka cakupan kabupaten 3,3%, dan balita Gizi Buruk 0,06%, lebih tinggi dari cakupan Kabupaten Banjarnegara 0,04%. Beberapa penyebab KEK pada ibu hamil dan gizi kurang/buruk pada balita adalah rendahnya asupan makanan harian dan evaluasi pemantauan asupan makanan harian pada ibu hamil KEK dan balita gizi kurang/buruk belum optimal. Inovasi AJA MAGIZ (Aksi Jitu Atasi Masalah Gizi) bertujuan untuk pemantauan asupan makanan harian pada ibu hamil KEK dan balita gizi kurang/ buruk serta memberikan edukasi seputar gizi sehingga dapat meningkatkan status gizi sasaran.
Inovasi AJA MAGIZ merupakan inovasi asli dan bukan merupakan replikasi dari konteks lain. Inovasi ini berupa pemberdayaan masyarakat (sasaran dan kader) dalam pemantauan asupan makanan harian secara mandiri dengan menerapkan aksi JITU yaitu:
1. Jadwal kontrol sasaran (petugas kesehatan)
2. Ingatkan makanan sasaran (kader)
3. Tuliskan makanan sasaran (ibu hamil KEK dan balita gizi kurang/buruk)
Pada inovasi ini terdapat lembar edukasi, grafik pemantauan status gizi, kalender pengingat kontrol, lembar kontrol untuk petugas kesehatan dan lembar pemantauan asupan makanan harian dengan metode kuantitatif meliputi pencatatan makanan (food record) yang disusun ke dalam satu buah buku pemantauan AJA MAGIZ.
Pemantauan asupan dilaksanakan selama 90 hari yang dibantu oleh kader untuk memantau dan mengingatkan sasaran/keluarga sasaran dalam pengisian buku pemantauan AJA MAGIZ. Hasil pemantauan oleh kader dilaporkan ke Petugas kesehatan setiap 10 hari sekali, untuk ditindaklanjuti oleh petugas kesehatan (petugas gizi atau bidan desa) dengan melakukan kunjungan ke rumah sasaran. Setiap satu bulan sekali, sasaran melakukan kontrol ke Puskesmas untuk diperiksa oleh petugas kesehatan secara terintegrasi (Dokter, Petugas gizi, Bidan, Perawat Gigi, Kesehatan lingkungan, Laboratorium, dan Farmasi).
Hasil dari inovasi AJA MAGIZ yaitu pemantauan asupan ibu hamil KEK dan balita gizi kurang/ buruk. Sebelum adanya inovasi ini, pemantauan menggunakan buku tulis dan lembar edukasi yang terpisah. Setelah adanya inovasi, pemantauan asupan dan edukasi terdapat pada satu buku pemantauan AJA MAGIZ. Capaian hasil inovasi ini dapat dibuktikan dengan turunnya bayi BBLR dari ibu hamil KEK dan balita gizi kurang/buruk.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 17 Oct 2024
- JAWA TENGAH
- Kehidupan Sehat dan Sejahtera
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
JAWA TENGAH
UPTD Puskesmas Pagentan 2