1 PK - 100 KK
kesehatan, pelayanan kesehatan, puskesmas, angka kematian
Super Admin
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik -
Penghargaan - TOP 99/2021
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
<p>Dilatarbelakangi oleh kondisi di Kabupaten Banggai pada tahun 2016 dimana ditemukan kasus angka kematian ibu sebanyak 180 per 100.000 Kelahiran hidup dan kasus angka kematian bayi sebanyak 11 per 1.000 kelahiran hidup yang disebabkan belum terpenuhinya capaian 12 standar pelayanan minimal bidang kesehatan di Banggai. Hal-hal yang mengakibatkan belum terpenuhinya capaian standar pelayanan minimal di Banggai adalah: 1. rendahnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan; 2. kurangnya tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan; dan 3. luasnya jangkauan layanan kesehatan ke masyarakat di Banggai karena faktor geografis. Memperhatikan kondisi empiris dan faktor penyebab belum terpenuhinya standar pelayanan minimal, kami terdorong melakukan langkah strategis melalui inovasi 1 PK-100 KK. Inovasi 1 PK -100 KK adalah inovasi yang mengembangkan model pendekatan keluarga yang dilakukan dengan membuat lokus-lokus kecil di setiap unit jaringan Puskesmas yaitu dengan merektrut 1 Pembina Keluarga (PK) untuk 100 Kepala Keluarga (KK). Pembina Keluarga merupakan unsur tenaga kesehatan, baik dokter, bidan, perawat, tenaga kesehatan masyarakat serta dasa wisma. Kebaruan inovasi 1 PK-100 KK sangatlah unik karena memiliki karakter : 1. Partisipatif , yaitu melibatkan kader dasa wisma ditingkat desa/kelurahan sebagai pembina kelurga; 2. Peka (Respect) dan Tanggap (Respon), karena Pelibatan kader Pembina keluarga berasal dari dasawisma di tingkat desa dan kelurahan setempat, sehingga lebih mengenal dan memahami permasalahan masyarakat serta lebih cepat melayani. 3. Terukur (Reliable), memperoleh database persoalan kesehatan di tingkat keluarga yang spesifik sehingga berguna untuk perencanaan dan evaluasi program Kesehatan Di tengah masa pandemi Covid-19, inovasi 1 PK-100 KK merupakan salah satu strategi pelayanan kesehatan yang mampu beradaptasi terhadap kondisi pandemic karena dilakukan dengan cara : a. pengaturan jadwal kunjungan, alur pelayanan, dan dengan melakukan pemanfaatan sistem informasi misalnya memanfaatkan sistem infomasi dalam memantau perkembangan sasaran dengan mengirimkan notifikasi baik melalui grup WA atau media social lainnya untuk memaksimalkan layanan. b. menjaga jarak (physical distancing); dan c. memakai alat pelindung diri. Alur inovasi 1 PK 100 KK adalah : 1. Pembagian tanggung jawab 100 KK kepada 1 orang PK dan 10 Kader Dasawisma (KD); 2. Kunjungan Keluarga oleh PK dan kader dasawisma untuk pendataan dan intervensi awal; 3. Analisis dan perencanaan masalah kesehatan melalui evaluasi jambore PIS-PK; 4. Intervensi lanjut sesuai masalah kesehatan yang ditemukan pada keluarga; 5. Evaluasi 3 bulan kedua dan update status kesehatan keluarga Penerapan inovasi 1 PK-100 KK di Kab. Banggai memberikan kontribusi terhadap peningkatan Indeks Keluarga Sehat dan Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal Kesehatan di Kabupaten Banggai. Indeks keluarga sehat di Banggai sebelum diterapkan inovasi 1 PK-100 KK sebesar 0,48 dan setelah diterapkan inovasi 1 PK-100 KK terjadi peningkatan menjadi 0,68. Capaian indikator SPM kesehatan untuk sub indikator pelayanan kesehatan ibu hamil naik dari 84,3% menjadi 98,3%, Sub indikator pelayanan kesehatan anak usia sekolah naik dari 90,8% menjadi 93,9%. Sub indikator pelayanan penderita TB Paru naik dari 66,8 manjadi 82,7% Inovasi ini telah mendapat mendapat perhatian khusus dari beberapa daerah serta Lembaga yang menilai hasil capaian kinerja. Salah satunya Kabupaten Banggai telah menjadi lokasi studi banding oleh Daerah Kabupaten Buton Selatan pada tanggal 12 April 2019 pada saat kunjungan ke Desa Indang sari Kecamatan Luwuk Timur untuk melihat upaya Pembina keluarga dalam mensukseskan program Kesehatan sampai di tingkat unit terkecil. Beberapa capaian inovasi 1 PK-100 KK adalah keberhasilan dalam upaya mencapai target pada Indeks Keluarga Sehat yang dilakukan penilaian oleh Pusdatin Kementerian Kesehatan dimana Puskesmas Kampung Baru menempati Peringkat 1 dari 20 Puskesmas terbaik di Propinsi Sulteng berdasarkan Indeks Keluarga Sehat dan Dari 20 puskesmas terbaik tersebut ,10 diantaranya berada di Kabupaten Banggai.</p>
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 13 Dec 2024
- SULAWESI TENGAH
- Kehidupan Sehat dan Sejahtera
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kabupaten banggai
SULAWESI TENGAH
Dinas Kesehatan