IMACE (Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports)

pertanian, ekspor, karantina, investasi, digital, aplikasi, web
Super Admin
SDG's - Tanpa Kelaparan
Oecd -
RB Tematik - Peningkatan Investasi
Penghargaan - TOP 99/2021
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      Presiden Jokowi memberikan perhatian khusus terhadap investasi dan ekspor karena keduanya merupakan kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejalan dengan arahan tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program utama dalam meningkatkan ekspor pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (GRATIEKS). 

Inovasi peta komoditas pertanian ekspor Indonesia atau Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports (IMACE) lahir untuk mendorong tercapainya target GRATIEKS tersebut. IMACE menyajikan ragam potensi komoditas pertanian ekspor, negara tujuan, daerah sentra, pelaku usaha yang terlibat (eksportir), volume transaksi, juga analisa pasar lainnya, yang digunakan sebagai referensi dalam pengambilan keputusan dan pendekatan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk pengembangan komoditas pertanian ekspor berbasis kawasan. 

IMACE menyajikan informasi dan metode baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya dalam upaya peningkatan ekspor komoditas pertanian. Informasi tersebut diberikan melalui akses data potensi ekspor pertanian secara real-time berdasarkan sertifikasi ekspor karantina pertanian. 

Melalui informasi yang disajikan IMACE, Kementan melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) bersama instansi terkait melakukan pemetaan potensi komoditas pertanian ekspor di daerah sentra dan melakukan upaya pemberdayaan masyarakat ekspor, baik dalam bentuk rumusan kebijakan maupun pendampingan langsung di 1.129 desa pendukung GRATIEKS. 

Barantan bersama pemda juga memanfaatkan IMACE sebagai referensi informasi peta komoditas ekspor. Saat ini terdapat 9 pimpinan daerah yang telah bekerjasama dalam upaya percepatan ekspor komoditas pertanian yang berbasis kawasan.

Hal tersebut di atas terbukti efektif dalam upaya bersama mendorong ekspor pertanian. IMACE mencatat penambahan 90 komoditas ekspor baru pada tahun 2020, penambahan jumlah eksportir sebanyak 1.300 pelaku, serta turut memberikan dorongan peningkatan ekspor pertanian sebesar 33,33% (year-on-year). 

IMACE tersaji dalam bentuk website dan aplikasi android (bebas akses). Telah digunakan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Pertanian, serta instansi pusat dan daerah sebanyak 54 akun (versi website). Dalam versi android, saat ini IMACE tercatat digunakan oleh 1.678 pengguna aktif, yang terdiri dari pengguna dalam negeri dan luar negeri. IMACE juga digunakan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di daerah sentra (desa pendukung GRATIEKS) berupa pendampingan, pelatihan dan bimbingan teknis ekspor lainnya. 

Barantan selalu melakukan perbaharuan aplikasi IMACE secara berkala untuk meningkatkan interaksi dan kepuasan layanan pengguna instansi dan perorangan (sustainable growth). Kini IMACE juga tengah menjajaki kerjasama dengan marketplace (saat ini dengan Alibaba dan TaniHub) untuk memperluas jangkauan, jaringan, dan interaksi antara pengguna/ calon eksportir dengan pasar global. IMACE memilih desain sistem yang apik dan ringkas, sehingga sangat memungkinkan untuk adanya replikasi oleh instansi, lembaga, atau pihak lain, selain juga untuk mempermudah proses knowledge transfer.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 24 Oct 2023
  • Nasional (Kementerian)
  • Tanpa Kelaparan

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 552
  • 0
  • 0
  • 0

Wilayah Instansi & Inovasi

Kementerian Pertanian

Nasional (Kementerian)

Badan Karantina Pertanian

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy