Kurasi Ringkasan

                      2018: 51%  remaja di Kota Makassar mulai merokok pada usia 15–19 tahun.Perokok dibawah 18 tahun mencapai 10,5%.Sedangkan angka nasional Riskesdas 2018 yaitu 9,1%.Ini jauh dari target RPJMN yang menargetkan perokok anak turun menjadi 5,4%.Inovasi Sibaso memberikan manfaat penurunan angka perokok remaja.Evaluasi dilakukan oleh Puskesmas melihat perubahan kadar Co paru anak kemudian memberikan konseling.Metode pengukuran kadar Co pada anak sebelum dan sesudah konseling kemudian dilakukan wawancara melalui kuesioner,bagi anak yang kadar Co  tinggi dilakukan kunjungan  rumah untuk bekerjasama dengan orangtua dalam pembinaan.Sibaso dilakukan selama 1 Tahun di dapatkan hasil jumlah anak yang terpapar program inovasi meningkat yaitu sebanyak 750 anak tahun 2018 dan menjadi 1478 ditahun 2019 yang mana ditahun 2018 terjadi penurunan kadar karbon monoksida dalam paru anak sebanyak 69,2% dan pada tahun 2019 terjadi penurunan kadar karbon monoksisa sebanyak 76,7%.Namun Pada tahun 2020 dikarenakan adanya wabah Covid19 maka penggunaan co analyzer dihentikan sementara untuk Inovasi ini tetap berjalan dilakukan pengembangan menjadi GEMAR membentuk siswa menjadi duta rokok agent of change,peer educator,youth advocate untuk melakukan edukasi bahaya rokok melalui medsos,melakukan kampanye ktr,menyelenggarakan kegiatan edukasi bahaya rokok di sekolah serta melakukan audensi ke pemangku kebijakan dalam pengendalian tembakau.Monev dilakukan dengan kunjungan kesekolah dan melihat hasil kerja duta siswa KTR.Manfaat setelah dilakukan Inovasi terdapat 8 sekolah percontohan, terbentuknya duta siswa KTR dari 16 menjadi 94 anak setelah inovasi,terbit 3 kebijakan,terdapat 4 warung yang mendukung KTR dengan memasang spanduk tidak menjual rokok pada anak serta meningkatnya masyarakat yang terpapar edukasi bahaya rokok melalui luring maupun daring sebesar 4.277 Orang
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya