BELA KACA (Bebas Malaria Kampung Bercahaya) dalam Upaya Percepatan Bebas Malaria di Kabupaten Fak-Fak

mitigasi, kesehatan, penanganan
Super Admin
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik -
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - TOP 45/2020
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      Malaria masih merupakan ancaman bagi masyarakat di Kabupaten Fakfak. Pada 2017, berdasarkan Annual Parasit Incident sebesar 22,9 per 1000 penduduk dan menduduki urutan tertinggi ke-2 di Provinsi Papua Barat. Implikasi kondisi tersebut menjadi masalah utama terhadap derajat kesehatan kelompok berisiko yaitu bayi, balita dan ibu hamil. Kondisi kesehatan yang paling memprihatinkan adalah adanya kematian akibat kurang darah dan terjadinya gizi buruk.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak, di tahun 2017 angka kasus malaria sebanyak 1.743 kasus dengan rata-rata kasus per bulannya sebanyak 145 kasus. Untuk kelompok berisiko, ibu hamil sebanyak 13 kasus (0,7%), bayi sebanyak 34 kasus (1,9%), balita sebanyak 139 kasus (7,9%), anak sebanyak 158 kasus (9,1%), dengan angka kematian yang cukup tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya menurunkan kasus malaria secara cepat dan masif untuk menekan kerugian karena penyakit malaria.
Inovasi Bela Kaca (Bebas Malaria Kampung Bercahaya) mengusung strategi Menyerang dan Bertahan merupakan program membebaskan malaria dari kampung ke kampung dengan melibatkan semua pihak dalam wadah Malaria Center. Strategi ini sejalan dengan visi misi Bupati Fakfak yaitu Gerbang Kaca (Gerakan Membangun Kampung Bercahaya).
Strategi Menyerang dilaksanakan pada kampung dengan kasus lebih dari lima kasus malaria dalam dua bulan terakhir, dijalankan intensif selama dua bulan sampai tidak ditemukannya kasus. Strategi Bertahan dilakukan apabila tidak ada kasus malaria, maka dilakukan secara ketat. Selanjutnya apabila ditemukan kasus, diberlakukan metode 1-2-5. Caranya, hari ke 1 dilakukan pemeriksaan, pengobatan, serta notifikasi kasus ke tingkat yang lebih tinggi, mulai hari ke 2 sampai hari ke 4 dilakukan penyelidikan epidemiologi, dan maksimal hari ke- 5 dilakukan penanganan sesuai hasil epidemiologi. Sertifikat Bebas Malaria dari Bupati Fakfak diberikan kepada kampung tidak ada penularan selama tiga tahun berturut-turut.
Hasil yang dicapai adalah kampung yang masih aktif penularan sebanyak 52 kampung (2017) kemudian turun menjadi 8 kampung (2019). Kampung bebas penularan Malaria terdapat 39 kampung (2017) meningkat menjadi 111 kampung (2019). Kasus malaria 1743 dengan rata rata 145 kasus perbulan (2017) menjadi 180 kasus dengan rata-rata 15 kasus perbulan (2019). Masyarakat yang terbebas dari malaria dapat meningkatkan produktivitas kerja, pertumbuhan bayi dan balita menjadi normal dan cerdas.
Inovasi ini memberikan arah dan tujuan yang jelas dalam upaya pengendalian malaria, dan hal ini telah menjadi komitment bersama. Pendekatan cukup sederhana dan mudah dimengerti baik oleh petugas kesehatan maupun masyarakat. Program ini telah direplikasi oleh kabupaten/kota lain di Papua Barat, dan akan secara mudah dapat diterapkan di daerah lain di Indonesia.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 24 Oct 2023
  • Papua Barat
  • Kehidupan Sehat dan Sejahtera

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 159
  • 0
  • 0
  • 0

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten fak fak

Papua Barat

Dinas Kesehatan

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy