Gerakan AJarMat (Ayo Belajar Matematika)

Berjalan dengan pengembangan
pendidikan, anak usia dini, mandiri
Rachmadi Widdiharto Cs
SDG's - Pendidikan Berkualitas
Oecd -
RB Tematik -
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - Top 99/2020
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      <p>Dukungan orangtua turut memengaruhi prestasi siswa di bidang akademik, salah satunya bidang matematika. Laporan TIMSS 2015 menyebutkan, hanya 26% orangtua siswa kelas 4 SD Indonesia yang sering melakukan aktivitas numerasi bersama anak. Gerakan AJarMat diinisiasi atas dasar permasalahan kurangnya partisipasi orangtua dan masyarakat dalam mendampingi anak belajar matematika. Sesuai Permendikbud Nomor 16 Tahun 2015 tentang tugas dan fungsi lembaga, salah satu alternatif yang dilakukan PPPPTK Matematika adalah memberdayakan kader alumni peserta diklat dalam membantu orang tua mendampingi anaknya belajar matematika melalui Gerakan Ayo Belajar Matematika (AJarMat). Konsep awal gerakan AJarMat digali melalui kegiatan diskusi terpumpun yang melibatkan pakar dan praktisi pendidikan beserta orangtua siswa SD. Gerakan AJarMat menyiapkan petunjuk teknis dan buku saku tentang pendidikan matematika serta layanan konsultasi dalam “Klinik luring dan daring”. Orangtua dapat berkonsultasi tentang pembelajaran matematika kepada guru kader atau tim pengembang AjarMat melalui Unit Layanan Terpadu PPPPTK Matematika atau secara daring melalui grup Facebook yang dikelola dalam laman p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/ajarmat/ Gerakan AJarMat telah didiseminasikan di Provinsi DI Yogyakarta (tahap I) dan di 14 kabupaten/kota di propinsi D.I. Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bali, Sulawesi Selatan, NTT dan NTB (tahap II). Sebelum diseminasi, 80,35% orangtua masih memiliki anggapan bahwa matematika itu menantang. Anggapan itu berubah setelah mengikuti AJarMat. Hasil angket menunjukkan, 54,55% peserta tahap I dan 71% peserta tahap II menyatakan kegiatan ini sangat bermanfaat, aktivitas AJarMat sangat menarik dan mudah dilakukan (skor 3,54), dapat dipelajari melalui kehidupan sehari-hari (skor 3,56), belajar matematika menyenangkan (skor 3,58) dan peserta juga sangat yakin bisa mendampingi anak belajar matematika (skor 3,44). Gerakan AJarMat dimulai 8 April 2019 dan telah diluncurkan menjadi Gerakan Nasional pada November 2019. Meskipun Gerakan AJarMat dirancang untuk orangtua siswa jenjang SD, namun telah ada alumni pelatihan guru SMP yang melaksanakan Gerakan AJarMat di SMPN 2 Tanggul, Jember, Jawa Timur. Kegiatan AJarMat yang dilakukan pada 2020 yaitu sosialisasi gerakan AJarMat di Komunitas Guru Matematika SMA, Workshop di Forum Guru SD kota Makassar, kegiatan parenting di sekolah dan sarasehan Hardiknas untuk mendukung terlaksananya pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Di masa mendatang, akan dibentuk Rumah Kader AJarMat sebagai klinik luring di berbagai wilayah dan jaringan antara lembaga pemerintah dengan pemerintah daerah akan diatur dalam sebuah Memorandum of Understanding (MoU). Inovasi ini memiliki potensi besar untuk diterapkan di semua mata pelajaran jenjang pendidikan dasar dan berpotensi untuk direplikasi di wilayah provinsi/kabupaten yang lain.</p>
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 11 Dec 2024
  • DI Yogyakarta
  • Pendidikan Berkualitas

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 207
  • 0
  • 0
  • 1

Wilayah Instansi & Inovasi

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

DI Yogyakarta

PPPPTK Matematika

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy