Pelayanan Sertifikat yang terintegrasi melalui Si Cantik (Sistem Informasi Cermat, Akuntabel dan Simpatik) pada SKIPM Palangka Raya

Berjalan dengan pengembangan
standarisasi
Iromo, Cs
SDG's - Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Oecd -
RB Tematik - Digitalisasi ,
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - TOP 99/2020
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

Sistem Informasi Cermat, Akuntabel dan Simpatik(Si Cantik) yang dikembangkan oleh Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Palangka Raya merupakan pelayanan sertifikat yang terintegrasi dengan PPK daring, SisterKaroline, CKIB daring, HACCP daring, dan sistem CPIB. Pengintegrasian ini memudahkan pengguna jasa saat mengurus perizinan sertifikasi. Mulai permohonan sampai dengan pembayaran PNBP dapat dilakukan hanya melalui gawai android.
Integrasi sistem ini mampu menyingkat waktu dan mengurangi biaya. Sebelum integrasi proses pengurusan membutuhkan waktu 2 s.d. 6 hari sebelum keberangkatan. Pengguna jasa pun setidaknya 3 s.d. 4 kali datang ke kantor. Kini sudah berubah. Cukup 55 menit dengan 1 kali datang ke kantor/bandara/ pelabuhan, proses pun selesai. Berkat pengintegrasian ini, biaya operasional dapat dihemat hingga sebesar Rp 2.316.200.000/tahun. Selain itu, peralihan sistem pembayaran PNBP dari tunai menjadi nontunai juga memungkinkan pengguna jasa melakukan pembayaran di mana saja.
Si Cantik juga memungkinkan penjaminan mutu hasil perikanan dan keamanan produk perikanan dilaksanakan berbasis inspeksi (inline inspection) berstandar ISO 17020. Termasuk sosialisasi dan edukasi di tingkat pelaku usaha perikanan, selain dapat ditempuh melalui kunjungan langsung juga dapat dilakukan melalui media sosial. Sistem ini juga telah berstandar internasional yaitu ISO 9001, ISO 17020 dan ISO 17025 untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik.
Si Cantik terinspirasi dari inovasi Jesika Imut Pisan pada SKIPM Bandung (TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018). Replikasi inovasi dilakukan dengan menyesuaikan kondisi topografi, lingkungan, wilayah, sarana dan prasarana yang berbeda. Proses replikasi dari inovasi Jesika Imut Pisan dilakukan melalui pembuatan aplikasi android dengan platform berbeda (Javascript) yang lebih rendah bandwith ditambah beberapa fitur berupa simulasi tarif fleksibel, resi layanan (tracking) dan pembayaran PNBP menggunakan sistem daring.
Adapun dampak dari inovasi Si Cantik dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya peningkatan ekspor langsung komoditas perikanan dari Provinsi Kalimantan Tengah, meningkatnya sertifikasi domestik keluar, peningkatan setoran PNBP, meningkatnya sertifikasi CPIB, HACCP dan CKIB, meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), penghematan anggaran rutin, memudahkan pengusaha lokal semula hanya menjadi penjual dan pedagang ikan lokal kini menjadi pemasok ikan antar-pulau, yang sebelumnya hanya sebagai pemasok kini menjadi eksportir hasil perikanan langsung ke negara tujuan ekspor.
SKIPM Palangka Raya yang merupakan UPT dari Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini akan terus mengembangkan inovasi Si Cantik dengan menghadirkan fitur-fitur baru, penerapan ISO 37001 dan pengembangan WBK dan WBBM. Inovasi ini juga rencananya akan direplikasikan pada 44 UPT BKIPM lain di seluruh Indonesia dan unit eselon I KKP lain yang serupa ataupun adaptasi dalam konteks lain.

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 07 Feb 2024
  • KALIMANTAN TENGAH
  • Industri, Inovasi dan Infrastruktur

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 201
  • 0
  • 0
  • 1

Wilayah Instansi & Inovasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan

KALIMANTAN TENGAH

Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Palangka Raya

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy