Pemanfaatan Serat Eceng Gondok dalam Pembuatan Soket Kaki dan Tangan Palsu (Prostesis)
Berjalan dengan pengembangan
eceng gondok, alat bantu gerak
Dhanny Widhata Mahardhika, B.Sc.PO, M.T. Cs
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik -
Peningkatan Investasi
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - Top 99/2017
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
World Health Organization (WHO) mencatat bahwa sekitar 15% dari populasi dunia mengalami bentuk disabilitas, dan sekitar 2-4% memerlukan alat bantu gerak. Di Indonesia memiliki populasi 270 juta orang, ini berarti ada jutaan orang yang mungkin memerlukan dukungan alat bantu gerak. Indonesia dengan kondisi medan dan iklim yang beragam serta pendapatan perkapita masyarakat yang bervariasi menjadi salah satu faktor keterbatasan terhadap akses alat bantu gerak yang lebih modern dan berteknologi tinggi. Kebanyakan upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan alat bantu kesehatan yang cukup tinggi masih melalui proses impor dengan biaya yang cukup besar, sehingga belum menjangkau seluruh elemen masyarakat dengan skala ekonomi terbatas.
Indonesia memiliki kekayaan alam yang dapat dikembangkan menjadi beragam inovasi, Eceng gondok adalah tanaman air yang tumbuh liar dan dianggap sebagai gulma yang memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, melalui pendekatan yang terintegrasi dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, dampak negatif eceng gondok dapat dikurangi, dan manfaat potensialnya bagi masyarakat dapat diperoleh. Perjalanan riset yang dimulai sejak tahun 2015 sampai saat ini berhasil melakukan rekayasa serat eceng gondok sebagai bahan pembuatan prostesis (kaki/tangan tiruan) ataupun alat bantu ortosis (alat penyangga/support brace) sampai titik optimal dengan menggunakan berbagai resin yang tersedia di Indonesia tanpa mengorbankan unsur keamanan dan keselamatan pengguna.
Dari hasil pengujian baik secara mekanis ataupun pengujian menggunakan aplikasi pengolah digital, alat bantu gerak berbentuk prostesis atau ortosis dengan bahan serat eceng gondok ini memberikan dampak yang positif bagi penyandang disabilitas antara lain memiliki kekuatan yang lebih bagus dibanding dengan menggunakan serat kaca/fiberglass, merupakan serat alam yang ringan dan tidak beracun, tidak menimbulkan debu yang membuat alergi pada kulit, dan dengan harga yang lebih terjangkau serta menjadi alternatif pilihan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap alat bantu gerak.
Pemanfaatan serat eceng gondok ini merupakan alternatif pilihan bagi tenaga ortotis prostetis dalam memilih bahan baku dalam pembuatan alat bantu kaki dan tangan palsu (prosthesis). Proses produksi yang mudah dan ekonomis berdampak secara menyeluruh yakni menurunkan biaya produksi dalam pembuatan alat bantu (prosthesis) sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, yang paling penting adalah tanpa mengorbankan kekuatan dan keselamatan penggunanya.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 26 Aug 2024
- Nasional (Kementerian)
- Kehidupan Sehat dan Sejahtera
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Kementerian Kesehatan
Nasional (Kementerian)
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta I