Percepatan Penanganan Masalah Gizi Melalui Rumah Pemulihan Gizi
Berjalan dengan pengembangan
Gizi Buruk, Balita, Pelayanan Gizi
Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo
SDG's - Tanpa Kelaparan
Oecd -
RB Tematik -
Penghargaan - Top 99/2016
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
Status gizi digunakan sebagai salah satu indikator dalam pembangunan kesehatan. Masalah gizi masyarakat Situbondo, yaitu Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A (KVA), dan Anemia Gizi Besi. Dalam penanganan masalah gizi, Dinas Kesehatan diangggap tidak berbuat, status gizi balita prevalensi KEP 18,4% (2014) dari 21,3% (2013). Angka ini di atas rata-rata Jatim dan belum mencapai target sebesar 15%. Proporsi balita stunting 41% (2013) menjadi 29% (2014). Kemunculan kasus balita penderita Marasmus, Kwashiorkor, dan Marasmic Kwashiorkor akibat kekurangan energi dan protein.
Dinas Kesehatan menerapkan Rumah Perbaikan Gizi (RPG) sejak bulan Maret 2014 sebagai pusat rehabilitasi gizi yang melayani secara komprehensif balita gizi buruk dan gizi kurang, gangguan kekurangan yodium, dan berdasarkan kondisi individual anak, keluarga dan masyarakat. Metode penanganan kekurangan gizi terdiri dari tahapan screening gizi bayi balita, GAKY, gizi bumil, yang kemudian diperiksa dan terapi. Juga dilakukan integrasi pelayanan kesehatan lain yang mendukung status gizi, yaitu pemeriksaan spesialis, tumbuh kembang, psikolog, konseling terkait menyusui, dan pemberian makanan anak, terapi medis, fisioterapi, akupuntur, dan akupressure. Peningkatan mutu pelayanan secara terus menerus. Penyediaan anggaran melalui APBD dan CSR memadai untuk menopang kegiatan. Tim evaluasi kualitas pelayanan dibentuk untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Sebelum inovasi, timbul masalah kekurangan gizi. Setelah inovasi, masyarakat kekurangan gizi berkurang jumlahnya. Pada tahun 2015 Bupati Situbondo kembali mendapat anugerah Gizi Award Persagi Jatim kategori penggagas penanganan masalah gizi melalui RPG. Setelah ada inovasi berhasil dilakukan penanganan keluhan terkait tumbuh kembang anak dan malnutrisi. Tersedianya unit pengelola pengaduan melalui website Dinkes dan morning call. Pemberian terapi gizi memanfaatkan bahan makanan lokal dari pekarangan. Terapi gizi formula 75 dan formula 100 yang dikemas menarik. Pelaksanaan screening akibat kekurangan yodium dengan diagnosa individual melalui pemeriksaan laboratorium. Sebanyak 357 penderita masalah gizi terlayani. Meningkatkan efisiensi anggaran. Terapi dan screening sesuai tahapan kegiatan yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Penyediaan alat dengan dana APBD sebesar Rp. 160 juta.
Kesediaan pengelola isu kesehatan untuk dikritik, dan kemudian memperbaiki pelayanan yang langsung mengurai masalah sam pai ke akarnya merupakan kunci sukses inovasi ini. Hubungan semakin erat dan saling percaya antara penanggung jawab, penyelenggara, dan pelaksana pelayanan publik dengan masyarakat pengguna.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 04 Oct 2024
- JAWA TIMUR
- Tanpa Kelaparan
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kabupaten situbondo
JAWA TIMUR
DINAS KESEHATAN