Kampung Garam Kebumen

Berjalan dengan pengembangan
pemberdayaan masyarakat, garam, produksi
Sigit Dwi Purnomo, A.Pi., M.Si. Cs
SDG's - Tanpa Kelaparan
Oecd -
RB Tematik - Penyelesaian Kemiskinan , Peningkatan Investasi
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - TOP 45/2020
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

Indonesia 77 persen wilayahnya adalah perairan laut yang merupakan bahan baku garam. Namun, potensi tersebut belum menjadikan Indonesia dapat berswasembada garam. Sampai saat ini, kebutuhan garam nasional sebesar 4,2 ton masih bergantung pada import dari luar negeri yang jumlahnya sebesar 2,5 juta ton. Pesisir Kabupaten Kebumen merupakan bagian dari pesisir selatan jawa sepanjang pantai 57,5 km yang merupakan bahan baku untuk produksi garam. Kebutuhan garam konsumsi untuk masyarakat 1,3 juta jiwa masih bergantung import dari luar daerah sebesar 4.191 ton/tahun. Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kebumen mencoba mencukupi kebutuhan garam konsumsi sendiri dengan memproduksi garam sendiri untuk memperkuat ketahanan pangan produk garam melalui inovasi Kampung Garam Kebumen. Tahapan Implementasi Kampung Garam Kebumen yaitu Tahap I Perencanaan, dengan pembentukan Tim Inovasi, penyusunan masterplan, dan Riset Unggulan Daerah, Tahap II Pelaksanaan dengan koordinasi stakeholders, pelatihan dan pemberian akses teknologi, pengembangan kelembagaan, pembuatan demplot produksi dan pengolahan garam, pengadaan sarpras, fasilitasi pengujian mutu, fasilitasi perizinan, launching, fasilitasi promosi dan pemasaran, dan pengembangan ke wilayah lain. Tahap III Monev, dilakukan oleh Tim Inovasi Internal dan Aparatur Pengawas Internal Pemerintah. Hasil efektif yang diperoleh dari Kampung Garam Kebumen adalah produksi garam konsumsi dengan kualitas tinggi, telah kerjasama/MoU dengan PT Kimia Farma untuk pemasaran garam farmasi, telah memiliki ijin edar dari Badan POM RI dan Standar Nasional Indonesia, proses produksi dan pengolahan tidak merusak lingkungan/zero waste dan mendapat dukungan dari masyarakat dan pemerintah. Kampung Garam Kebumen berdampak pada produksi dan pengolahan garam yang terus meningkat kuantitas dan kualitasnya dengan produksi 120,36 ton dengan kadar NaCl 97,73%. Dampak multiplayer effect bagi pembukaan lapangan kerja baru bagi petambak garam (termasuk rumah tangga miskin dan perempuan) dengan dengan pembinaan kelembagaan kelompok usaha garam rakyat dan koperasi serta pengembangan edu wisata. Kampung Garam Kebumen ini terjamin keberlanjutan karena didukung faktor lahan, bahan baku, iklim, tenaga kerja, kualitas hasil produksi dan pangsa pasar yang tersedia. Eksistensi Pengembangan Kampung Garam Kebumen didukung dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2016 Tentang pemberdayaan Petambak Garam, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Laut, Perpres Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan, Dokumen masterplan usaha garam Tahun 2021-2006, Kawasan usaha garam pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kebumen 2011-2031 dan Pengembangan usaha garam pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2021-2026. Kampung Garam Kebumen yang pada awalnya dikembangkan di Desa Miritpetikusan Kecamatan Mirit, saat ini telah berkembang di empat wilayah lainnya di Kabupaten Kebumen dan telah direplikasi oleh daerah lain dengan pengembangan kampung garam di wilayahnya.


Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 22 Dec 2024
  • JAWA TENGAH
  • Tanpa Kelaparan

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 432
  • 0
  • 0
  • 2

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten Kebumen

JAWA TENGAH

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy