Kurasi Ringkasan

                      RANCANG BANGUN
Unit Gawat Darurat Kemiskinan ( UGDK )

Gelombang pandemi Covid 19 telah berdampak terhadap kenaikan angka kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi, sehingga menjadi perhatian serius Bupati Banyuwangi Dalam penanganan kasus yang dialami warga, diperlukan inovasi dan terobosan yang revolusioner Pemerintah dan pemangku kepentingan bertugas merespons beragam permasalahan yang dialami warga miskin, terutama dalam hal pelayanan dasar, seperti akses kesehatan dan pendidikan yang selama ini terkadang terbentur urusan administrasi sehingga penyaluran bantuan masih belum merata maka dari itu Penaggulangan kemiskinan memerlukan "jalan tol" untuk sinkronisasi dan mengintegrasikan dengan berbagai dinas yang ada dengan sejumlah pemangku kepentingan bidang kemiskinan.

ISU STRATEGIS
Virus Covid 19 yang telah melanda sejak akhir tahun 2019 membuat banyak negara mengalami kenaikan tingkat kemiskinan tak terkecuali Negara Indonesia, Hal tersebut disebabkan oleh pemberlakuan kebijakan lockdown atau PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kebijakan Lockdown atau PSBB merupakan suatu peraturan yang membatasi perpindahan, gerakan, dan kerumunan orang untuk mencegah penyebaran Coronavirus karena coronavirus bisa menyebar dari orang ke orang melalui percikan air liur yang keluar dari mulut atau hidung saat batuk maupun bersin yang jatuh ke benda ataupun permukaan di sekitarnya, lalu orang lain bisa tertular Ketika menyentuh benda tersebut yang kemudian memegang hidung, mata, dan mulutnya. Pemberlakuan kebijakan lockdown memang bisa mencegah penyebaran Coronavirus akan tetapi hal tersebut memiliki dampak yang buruk bagi perekonomian suatu negara, karena jika pemberlakuan lockdown terjadi dalam jangka panjang akan menyebabkan banyak UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) mengalami pengurangan keuntungan bahkan sampai mengalami kerugian dan banyak perusahaan yang melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yang mengakibatkan tingkat pengangguran di berbagai negara meningkat. Kebijakan lockdown juga dilakukan oleh Indonesia yang mengakibatkan perekonomian Indonesia menurun dan bertambahnya jumlah penduduk miskin di Indonesia.

METODE PEMBAHARUAN
Seiring dengan Perkembangan zaman di era digital ini Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus berupaya menumbuhkan inovasi di berbagai sektor, terlebih pada sektor penanganan kemiskinan. Salah satunya inovasi Unit Gawat Darurat Kemiskinan ( UGDK ) sebelumnya pemerintah kesuliatan untuk mencari data masayarakat yang terdampak kemisikinan dikarenakan sistem pendataan secara manual. Dengan adanya aplikasi UGDK yang merupakan aplikasi berbasis web base yang bisa diakses oleh masyarakat dan berperan untuk menyiapkan data per kecamatan ataupun per desa/kelurahan dan jenis bantuan yang diterima dan juga penerima bantuan, tentunya sudah terpotret by name, by address dan by indikator kemiskinan,

KEUNGGULAN/KEBAHARUAN
Pengembangan UGD Kemiskinan Kabupaten Banyuwangi di tahun 2020 antara lain:
1. Pembaharuan data penduduk miskin yang bersumber dari DTKS, by name, by address, by indikator kemiskinan.
2. Pembaharuan data penerima bantuan program penanggulangan kemiskinan yang bersumber dari dana APBD, Masyarakat dan Baznas Kabupaten Banyuwangi.

CARA KERJA INOVASI
1. Tim UGDK Mengidentifikasi masalah dan pengaduan dari masyarakat
2. Masyarakat, Kecamatan, Kelurahan dan Desa Melakukan koordinasi dalam rangka penyediaan data penduduk miskin dan Rumah Tangga Miskin (RTM) sesuai dengan kondisi
3. Tim IT Portal data menyajikan informasi data atas penduduk miskin by name by address dengan menggunakan sistem UGDK
4. Tim UGDK Merumuskan strategi, kebijakan dan program serta mempercepat Langkah-langkah nyata penanggulangan kemiskinan.
5. Masyarakat melakukan bantuan terhadap warga miskin sesuai dengan kondisi di lapangan
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya