Kurasi Ringkasan
DASAR HUKUM
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan, bahwa dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan dan pelayanan publik, pemerintah wajib menjaga dan menyelamatkan arsip-arsip penting seperti arsip vital dan arsip statis. arsip yang merupakan bentuk rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, yang dibuat serta diterima oleh lembaga negara dan lembaga lainnya perlu untuk diselamatkan.
PERMASALAHAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi. Teknologi informasi dan komunikasi semakin mempermudah pekerjaan manusia, terlebih seteleh adanya internet. Penemuan internet ini menambah kekayaan media untuk mempercepat ketersedian dan pertukaran informasi keseluruh penjuru dunia. Hal ini meyebabkan perubahan sistem maupun sikap individu dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara efektivitas dan efisien.
Kabupaten Banyuwangi dengan luas wilayah 5,782.50 km, terdiri atas 25 Kecamatan, 28 Kelurahan dan 189 desa, 87 Lingkungan dan 751 Dusun, 2,839 Rukun Warga (RW) dan 10,569 Rukun Tetangga (RT). Pada tahun 2018 penduduk Kabupaten Banyuwangi sebanyak 1,735,845 jiwa, terdiri dari 864,124 jiwa perempuan dan 871,721 jiwa laki-laki, dengan sex ratio 100.9%. Penduduk tersebar di 25 Kecamatan dan 217 desa dan kelurahan tersebut. Jarak terjauh yang harus ditempuh dari pusat kota adalah sekirat 3 jam perjalanan menggunakan kendaraan. hal inilah yang perlu mendapat perhatian untuk memaksimalkan pelayanan disegala bidang.
Namun salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini ialah masih adanya kesenjangan atas akses informasi melalui teknologi digital, terutama bagi masyarakat yang hidup pada garis kemiskinan, tinggal di pedesaan, berusia lanjut, dan penyandang disabilitas. Selain itu, minat baca masyarakat Indonesia , khususnya Banyuwangi sangatlah rendah dengan akses buku yang tidak merata. Untuk itu, Banyuwangi butuh inovasi yang bisa meningkatkan minat baca masyarakat secara luas sekaligus untuk peningkatan pengetahuan masyarakat.
ISU STRATEGIS
Berdasarkan Data UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.
Selanjutnya 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, atau urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.
Hal ini ternyata tidak membuat peningkatan minat baca masyarakat Indonesia khusunya masyarakat Kabupaten Banyuwangi. Rendahnya minat baca masyarakat Banyuwangi dikarenakan akses buku yang tidak merata karena jarak tempuh ke perpustakaan begitu jauh.
METODE PEMBAHARUAN
Kondisi sebelum ada Inovasi: Minat baca masyarakat Banyuwangi begitu rendah karena tidak meratanya layanan akses buku secara manual book atau digital book. Susahnya mencari referensi buku-buku yang dibutuhkan karena jauhnya perpustakaan.
Kondisi setelah adanya Inovasi: Adanya Inovasi BUDIWANGI (Buku Digitalnya Warga Banyuwangi) akan mempermudah masyarakat Banyuwangi dalam mengakses buku-buku yang diinginkan dimana saja dan kapan saja. Hal ini menjadikan layanan Budiwangi bisa diakses oleh semua kalangan. Hal ini membantu masyarakat Banyuwangi dalam peningkatan Literasi secara Nasional.
KEUNGGULAN/KEBAHARUAN
Jarak layanan yang sangat jauh ini melahirkan sebuah ide membuat suatu aplikasi buku elektronik yang dilayankan secara online melalui teknologi internet sehingga bisa menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi yang sudah ada jaringan internetnya. Tujuannya agar semua bisa mengakses dan menikmati layanan akses membaca buku elektronik.
Aplikasi buku elektronik ini dibuat dalam 2 tipe, yang pertama berbasis Web melalui ebook.banyuwangikab.go.id yang berisi konten lokal Banyuwangi dan buku-buku pelajaran sekolah yang bersumber dari buku sekolah elektronik (BSE), yang dibangun pada 2018 - 2019 dan yang kedua berbasis android melalui aplikasi Budiwangi (Buku Digitalnya Warga Banyuwangi) yang dapat diakses dengan mengunduhnya dari playstore, yang dibangun pada 2019 - 2020.
CARA KERJA INOVASI
1. Buka PlayStore, lalu cari aplikasi BUDIWANGI, kemudian Install
2. Dibawah ini adalah welcome screen Budiwangi setelah melakukan instalasiBudiwangi di smartphone.
3. Untuk memulai menggunakan aplikasi Budiwangi ini, terlebih dahulu melakukan langkah seperti dibawah, jika belum terdaftar dalam aplikasi, maka langkah selanjutnya setelah menekan tombol REGISTRASI setelah itu masuk form registrasi. Lalu buka alamat email yang digunakan untuk registrasi di awal, kemudian buka email yang ada verifikasi aplikasi
4. Jika Sudah melalukan Registrasi, silahkan LOGIN / MASUK ke aplikasi Budiwangi
5. Setelah itu akan muncul Dashboard Budiwangi
6. Profil Pengguna Budiwangi terdiri dari : Setting Akun, Transaksi, Teman Membaca, Pesan, Permintaan Buku
7. Library / Daftar Koleksi Budiwangi merupakan katalog buku serta berperan sebagai store dalam Budiwangi. Library terdiri dari beberapa fitur seperti kategori, search book, recommended book.
8. Untuk mendapatkan detail dari suatu buku, pilih salah satu cover buku yang ingin anda lihat detailnya. Setelah itu akan muncul detail informasi, yaitu judul buku, pengarang buku, ISBN, penerbit.
9. eReader merupakan fitur baca buku yang dilengkapi dengan TOC (Table of Content)
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya