Rajutan Sibakul Jogja (Cara Jitu Usaha Tangguh dengan Sistem Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha)
Berjalan dengan pengembangan
web, aplikasi, UMKM, bisnis, ekonomi, koperasi
Wisnu Hermawan CS
SDG's - Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Oecd -
RB Tematik -
Penyelesaian Kemiskinan
,
Peningkatan Investasi
,
Digitalisasi
,
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - TOP 45/2021
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
<p>Rintisan pembinaan KUMKM di DIY sebenarnya sudah dilakukan sejak lama, ketika pada tahun 2014 dikenalkan Kelas Bisnis Selasa Pagi (KBSP), sebuah forum untuk memberikan pelatihan atau ruang konsultasi bagi pelaku usaha dengan konsultan yang dibina Dinas Koperasi UKM DIY. Hanya saja, pada perkembangannya, skema KBSP belum dapat mengatasi problematika substantif dalam pemberdayaan KUMKM, seperti: dominannya para pelaku usaha mikro, namun tidak tersedia data riil; pembinaan koperasi dan UMKM (KUMKM) yang tidak terstruktur dan terarah; serta pemasaran produk UMKM yang stagnan terlebih lagi dengan adanya pandemi Covid-19. Sehubungan itu, muncul gagasan inovasi untuk membangun sistem pendukung tata kelola pembinaan KUMKM yang terstruktur dan terarah melalui klastering dan kurikulum, sekaligus membuka akses pasar baru bagi produk KUMKM. Untuk itulah, KBSP bertransformasi menjadi sistem berbasis web yang dikenal sebagai SIBAKUL JOGJA. Sebuah inovasi dengan membangun sistem tata kelola pembinaan KUMKM yang terstruktur dan terarah melalui klastering dan kurikulum, sekaligus membuka akses pasar baru bagi produk KUMKM. Harapan yang ingin dicapai adalah (1) menjadikan SIBAKUL JOGJA sebagai jembatan pemasaran produk UMKM secara cepat, murah, mudah, dan akuntabel; (2) berkembangnya UMKM melalui pembinaan berdasarkan klastering, agar UMKM naik kelas; (3) terdatanya UMKM by name by address; dan (4) berkembangnya koperasi menjadi koperasi berkualitas dan modern, yang tetap eksis di era digital. Untuk klastering UMKM, dilakukan dengan self-assessment oleh pelaku usaha sendiri saat mendaftar melalui sibakuljogja.jogjaprov.go.id. Penilaian oleh sistem menitikberatkan pada aspek SDM, kelembagaan, produksi, tatakelola keuangan, pemasaran, dan digital marketing. Sedangkan klastering ditentukan berdasarkan hasil penilaian kesehatan dan pemeringkatan. Data yang diperoleh digunakan sebagai acuan pembinaan yang dilakukan menjadi lebih terstruktur dan tepat sasaran. Adapun terhadap pengawasan koperasi, aplikasi tersebut telah memiliki menu penilaian kesehatan dan pemeringkatan koperasi, sehingga semua koperasi mendapat kesempatan dinilai sebagai dasar pembinaan untuk memantau ketertiban koperasi. Selain itu, SIBAKUL JOGJA juga berkembang dalam rangka pemulihan ekonomi terdampak pandemi Covid-19 melalui Sibakul Markethub. Dengan adanya Sibakul Markethub akan menambah kepercayaan diri UMKM bertransaksi online. Saat ini anggota SIBAKUL JOGJA sudah mencapai lebih dari 300 ribu dalam kurun kurang dari dua tahun. Bahkan, hingga pertengahan Juni 2021, skema markethub yang dijalankan sudah terdapat lebih dari 43 ribu transaksi dengan nilai ongkir mencapai Rp 1 milyar. Nilai tersebut sudah menggerakkan transaksi ekonomi lokal sebesar hampir 7 kali lipatnya atau setara dengan Rp 6,8 milyar yang sudah diputar oleh para pelaku usaha mikro kecil. Peningkatan pemasaran produk KUMKM, akan secara langsung berimbas pada peningkatan pendapatan masyarakat yang juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.</p>
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 11 Dec 2024
- DI Yogyakarta
- Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
DI Yogyakarta
Dinas Koperasi dan UKM